Membesarkanku di sela kesibukan mencari uang
Ternyata hal itu tak terlalu membuat ibuku kepayahan
Sampai datang waktu di usia kesepuluhku, bocah yang masih
lugu celaka karena terlalu inginnya membantu ibu
Semua harta habis karenanya, semua waktunya dihabiskan di
ranjang pesakitan rumah sakit
Semua orang menyalahkan ibu,
Semua mengatakannya ceroboh meninggalkanku sendiri di rumah
kala itu
Semua mencecarnya
Tapi hanya dia yang kuat selalu merawatku,
Memapahku, mengurus segala keperluan gadis sekarat yang
nyaris kehilangan semangat hidup
Dia satu – satunya yang tak pernah sekalipun pingsan masuk
ke ruang perawatanku
Dia yang terlihat tegar, tak pernah mengeluh
Tapi menangis paling keras dalam sujud saat aku tertidur
Memohon kesembuhan anaknya yang terlalu lama terbaring di
ranjang tanpa daya
Dia yang menangis karenaku,
Maafkan aku Ibu karena pernah membuatmu menangis terlampau
keras
Aku berjanji akan membuatmu tersenyum lebih sering
Tidak ada komentar:
Posting Komentar