Kamis, 28 September 2017

Review Hostel dan Penginapan Travelanggi New Zealand Winter Trip


   Pergi ke suatu negara untuk traveling, tempat menginap adalah salah satu dari sekian faktor penentu kenyamanan selama trip. Pilihan untuk akomodasi penginapan yang beragam pun memberikan pilihan kita sebagai traveler untuk menyesuaikan sendiri apa yang kita butuhkan. Untuk trip winter bulan lalu, aku dan geng (ceileh geng) memilih untuk memesan penginapan melalui situs booking online sebelum pergi ke negara tujuan kami. Selain cari aman, karena kebutuhan untuk apply visa lah kami memesan semuanya jauh jauh hari. Pilihan situs booking online sendiri beragam, dari booking.com hostelworld.com, airbnb, maupun lewat aplikasi langganan kami traveloka. Kami memesan semua penginapan melalui booking.com karena tidak ada biaya untuk pembatalan, lumayan kan kalo nda cocok tinggal cancel aja sebelum tanggal kedatangan.
   Selama melakukan roadtrip lalu, rute kami dimulai dari kota ter ramai nya New Zealand yaitu Auckland, bergeser ke selatan melakukan trip kami dengan mobil dan berpindah pindah kota kamipun memilih beberapa jenis tempat tinggal mulai hostel, hotel hingga motel atau bangunan semi apartment. Berikut ini tempat - tempat yang kami gunakan untuk menginap selama New Zealand Winter Trip lalu :
  1. Haka Lodge Hostel Auckland
    Hostel yang memiliki rating terbaik seantero Auckland ini memang nyaman. Sayang sekali memilih dorm yang terlalu ramai ternyata bukan hal yang terlalu menyenangkan untukku di awal trip. Kami menginap di hostel ini dua malam pertama seusai sampai di kota Auckland. Well, not bad lah cuma menyebalkan aja ketika roommate mu sensian sedangkan kamu pergi ga sendirian.

    Haka Lodge
    The kitchen

    Haka
    Haka Lodge ini memiliki kamar mandi bersama yang cukup nyaman, bersih dan kering. Well, a good hostel starts with comfy facilities right? Untuk segi ukuran bed cukup besar, kamar mandi nyaman, dapur bersama juga aman dan lokasi strategis. Haka berada di salah satu titik keramaian Auckland. Yang mau sekedar jalan keliling kota ataupun clubbing, lokasi Haka Lodge bisa jadi pilihan utama.
  2. Kingsgate Hotel Te Anau
    Hotel yang kalau diperhitungkan fasilitasnya ini termasuk murah adalah hotel yang mendadak kami tempati karena sebelumnya menemukan motel atau hostel yang sesuai keinginan bersama susah sekali rasanya. Di tengah keputus asaan kami mencari penginapan di Te Anau, Dewi Fortuna masih memihak kepada kami. Hotel seharga $110 NZD per kamarnya ini bisa kami tempati.
    each room in Te Anau

    twin bed for two in Kingsgate Hotel Te Anau
    the bathup
    morning view, the neighbourhood

    Kamar di Kingsgate hotel bisa dibilang lumayan lah, ada setrika, hair dryer, setrika, dan bath up. What a nice stay! Lumayan untuk sekedar melepas lelah roadtrip dan drama pencarian penginapan.
  3. Nomad Backpackers Queenstown
    Nomad Backpackers letaknya sangat strategis, sebenarnya karena Q town ini kecil juga sih jadi ke mana mana akses mudah. Dengan jenis private room yang memiliki kamar mandi sendiri di dalamnya kami menginap di hostel ini meskipun kamar mandinya agak becek. Sayang sekali dapur tidak bisa digunakan mulai pukul 10 malam sehingga kami baru bisa memasak pagi berikutnya sebelum moving on lagi.
    from booking.com, view near hostel

    Source booking.com

    source booking.com

    Dapur di Nomad cukup nyaman, ada pula ruang bersama bagi para traveler untuk berkumpul main billyard maupun makan bersama di ruang tengah. It's a good choice for solo, duo or group to stay there~ Jangan sampai terlambat check out ketika menginap di sana, that would be impolite.
  4. Wanaka Top 10 Holiday
    Terletak tak jauh dari Lake Wanaka yang terkenal, penginapan kami yang satu ini terbilang cukup nyaman. Kami tinggal di sebuah kabin yang cukup lumayan lah. Sayangnya hanya karena kamar mandi dan dapur terpisah dan mengharuskan kami keluar kamar untuk menuju manapun. Dingiiin cooy~ Suhu yang sudah dingin semakin dingin ketika Wanaka diguyur hujan pagi hari berikutnya.
    kamar tidur bunk bed yang terpisah dari dapur dan kamar mandi

    dapur bersama dan ruang makan bersama yang bebas dipakai 

    cook your own food guys

    Plusnya tinggal di sana adalah dapur bersamanya yang sepi, seperti dapur private kami sendiri. Hahaha seneng deh masaknya jadi leluasa ~
  5. Twizel Holiday Park
    This is the best place we have to stay so far. Semacam rumah kecil dengan dua kamar tidur yang cukup luas, sofa yang hangat dengan perapian dan dapur yang lengkap, we have a really good stay. Lumayan masak bebas dan menyenangkan, nonton TV channelnya lumayan dan bisa nyetel playlist sepanjang waktu adalah kebahagiaan selama tinggal di Twizel. Meskipun kotanya sepi dan berpenduduk sedikit, pilihan tempat tinggal selama road trip di Twizel cukup beragam.
     
    bunkbed yang hangat dengan heaternya
     
    main bedroom yang dingin karena ga ada heater
     
    toilet dan shower room
    ruang bersama yang hangat dan bebas dipakai untuk dlosoran
  6. dapur yang peralatannya cukup lengkap memungkinkan kami memasak setiap waktu
   Itulah lima hostel dan akomodasi yang kami tempati selama melakukan trip ke New Zealand. Pilihan dan jenis akomodasi akan terasa nyaman atau tidaknya tergantung preference masing - masing, bagi yang lebih suka keramaian tinggal di dorm yang berisi banyak orang sepertinya cocok, sedangkan untuk yang datang dalam group berempat sepertiku menyewa semacam motel atau penginapan seperti kabin lebih cocok karena lebih nyaman digunakan bersama.
Happy traveling and choose your stay!

Cheese,
Travelanggi

Selasa, 19 September 2017

Dear Abang


Dear abang,
This is me writing a letter to you, somebody I haven't been able to settle with since we haven't met and been tied in a holyness marriage vow.
I am just writing this to tell you how I feel lately
I have been tired to answer all the questions being asked to me this whole time, when will I marry, which guy, what he looks like and what kind of" home"we gotta build together in the future.
Why are they questioning me again and again
I don't think anything about marriage before, but seeing one by one my girls leaving me to marry the man of their life sadden me more
I am too greedy of wanting them to stay the same but I know I couldn't
People have been asking and wondering why this quarter of century age I never date, and not yet get married
It sucks abang but I never really care about this and keep laughing whenever they ask
I believe everyone has their priority and life plans on the go
But do you know bang? It hurts me when my parents ask how my readiness to marry and worry how this would end
How If when we leave and youre still on your own, they said
Whats gonna happen to my daughter If she's not yet finding that one man
I have been getting close to many but one never stay long, I can say until now I keep ending the story on my own
I get tired of meaningless conversations, holding hands going everywhere but at the end should be the one who let go, that hurts
I'm too tired of all the drama going around
I have come up on my own and stand to uncare of all those lovey dovey things
People say I'm picky, I'm hard to get closer to, no I am not
I just wanna make sure you are the one I want but I am still struggling to find you
I dont want to be the one who find, oh abang how it will be great If we find each other
Sometimes I feel like I dont need one in my life
But I know this can't be this way, some reasons push me to think about it lately
There is this condition when I feel so fucked up, I need somebody to calm me down and discuss things but my friends aren't always there
They have their own priority, life and struggle

How do I say this I can't even think much
I need you
I am tired of standing on my own this whole time
How's life on your side going?
Where part of this world you are living now and how we gonna meet?
Sometimes I wonder, just sometimes
I believe everything happens with reasons behind it
So does this time to stand alone that I should cherish
Loving myself more and doing more and more good things
I know I might be not the most beautiful girl to you
I may not the one who's stand gorgeus with make up on me
Or the one with the finest body
I bring the scars and all the life stories I want you to understand

But I want you to know I'm the one who will go through all the struggle and journey with you
Travel the world and completing our bucketlists in life, witnessing each other achieving things
Or staying home together and doing nothing
I can be the home you're going to come back whenever youre tired
And while we're still away from each other I'll make sure I'm on my happiest
Doing all the things in my life rightfully
Let me live my life in the track I've been walking, doing things I want, filling my time before our meet in useful ways
And make the wait worth it
Dear abang, you might not read this letter since we haven't been finding each other
I just want you to know that I'm here

Written in a ruined mind,
Sincerely,
Your future lover

Kamis, 14 September 2017

Travelanggi NZ Winter Trip Part 6 ( Auckland and The Goodbye)

Day 9  Sabtu, 19 Agustus 2017
Lagu More Than You Know nya Axwell dan Ingrosso sukses membuatku terbangun dan kaget karena waktu menunjukkan pukul 04.30 pagi yang berarti dalam 30 menit kami harus meninggalkan rumah ini. I jump out of the couch right away and wake the guys up. Kami beberes secepat mungkin dan meninggalkan Twizel tepat pukul 5. Sepanjang perjalanan aku sempat sesekali ketiduran padahal harus liat maps untuk navigasi jalan pulang ke Christchurch. Maafin co drivermu ini ya pak driver.

foto di depan kontrakan sebelum balik hahaha

   Kami sampai di kota bernama Geraldine kemudian inget Awkarin yang sahabatan sama Anya Geraldine untuk berhenti sebentar subuhan. Setelah empat jam perjalanan kami sampai di Christchurch yang sayang sekali belum sempat kami nikmati. It's too sad to leave without enjoying it first. Kami terburu buru masuk ke bandara setelah beli bensin, gagal beli tumblr Sbux dan kena charge karena isi bensinnya kurang penuh. But well setidaknya kami tidak ketinggalan pesawat it's more than enough. Sebelum flight kami sempat sarapan bekal masakan yang nyaris dibuang karena buru buru. Off to Auckland!

our about to sunrise view ~


Tips 1 : Pasang lah alarm berlapis lapis ketika merencanakan pagi berikutnya harus pergi sangat awal. Dan istirahatlah lebih awal. Please kelakuan kami tidur mepet mepet jangan ditiru. Daripada kaget pas persiapan keesokan harinya you better get prepared earlier.

   Penerbangan ke Auckland memakan waktu hampir dua jam dan sukses meninabobokkanku yang kelelahan ini. This is finally ends here, Auckland airport. Setelah ditolak check in awal untuk penerbanganku besok pagi dan pamit pamitan say goodbye, aku dan Ridho menuju city center sementara Mas Try dan Wahid menunggu flight pulang. Oh damn, I am too sad to say goodbye. This finally ends here. Cuaca Auckland yang mendung dan hujan deras makin bikin sedih. Naik Sky Bus dan ternyata driver kami orang Jakarta yang sudah jadi permanent resident di Auckland city. What a small world! 


  
 Menikmati suasana kota Auckland yang mendung hujan gerimis dan berubah cerah kemudian hujan lagi. Oh well then we had noddles before leaving and walking around. Aku dan Ridho akhirnya bisa jalan keliling kota ketika hampir magrib magrib banget Nggik. Beli oleh oleh, jalan keliling kota, beli tumlbr Starbucks dan minum kopinya sampai mabok karena dapat 6 porsi dihabisin berdua. Yo maan. By the way, Haka Lodge tonight is nice. Kami ngobrol dengan beberapa roommates Ridho yang baik hati dan seru. What happened and said in Haka stayed in Haka ya dho. I talked too much I think hahaha. Pengen deh traveling setahun penuh kaya mereka mereka ini but I know I can't leave my job now to go around like that. I spend several hours in the city before leaving, have fun and take closer look to really enjoy it before leaving. And here I go back to the airport in the middle of the night, all by myself ~ Thank you bus driver for being so good to me and comfort my messed up feeling.


 AKL <3

the Sky Tower at night

with Gretha :3

Tips 2 : Bagi yang berencana mengambil penerbangan pagi dan takut ketinggalan, ambillah bus tengah malam dari city (kalau mau sih) daripada menginap di hostel dan bangun kesiangan. Like what I did, naik bus tengah malam ke bandara, menunggu hanya beberapa jam sambil keliling melihat lihat suasana bandara ketika sepi, pijat di kursi pijat ataupun mandi. Atau nyicil mencatat itinerary, lumayan kan waktu nunggunya berfaedah. 


God, walking alone never feels this sad

Day 10 Minggu 20 Agustus 2017
Menunggu jadwal penerbangan pagi sambil berkeliling area bandara Auckland for the very last time. It's the end here. Setelah rebahan sebentar di kursi pijat dan ngobrol dengan bang bule di sebelah sepanjang waktu menunggu check in counter dibuka, tibalah kejadian tas harus dibagasikan. Oh badluck Anggi, akhirnya pasrah ku melihat backpack ku diharuskan masuk bagasi. Penerbangan ke Denpasar ini membawaku transit ke Sydney selama 7 jam. Long enough to go around city but I prefer staying inside the airport. Aku terlalu lelah untuk ke mana mana. Tidur bangun, tidur, mandi, makan, tidur lagi sampai bosan. I just played my phone and call my cousin to lose this boredom. And now I'm off to Denpasar.

[
Sydney from above :) micin for lyfe, wait I think this is micinless

Penerbangan ke Denpasar memakan waktu empat jam, dapat seat dengan posisi cukup enak eh tapi diambil orang. Daripada harus memisahkan dedek gemes ini dari orang tuanya akhirnya aku memilih mengalah dengan menempati bangkunya yang jauh di belakang. Baik banget sih Nggi, pantesan sering ditinggalin ikhlas aja.. Sepasang oma opa duduk di samping seat ku, they are really nice and sweet. Duduk sebelahan diperlakuin udah kaya anak aja diemong.
Setelah empat jam bersama, here I come Denpasar. Baru dua minggu yang lalu kembali lagi ke sini. Berjalan kaki keluar dari bandara dan mencari penginapan terdekat, it leads me to another problem. Dikuntit orang India, oh damn. Akhirnya aku mengunci diri di kamar sampai pagi sambil menyetel tv keras keras. Hope something bad wouldn't happen to me. At time like this, I just realized I need a partner so bad. Kemudian mikir, ah sudahlah.

Pagi menjelang, setelah sarapan dan beberes kamar aku pun meninggalkan hotel dan bersiap kembali ke Balikpapan. Ciao Adios my NZ trip, I'm done! I wish I can see you again some other time!
Cheese,

New Zealand road trip can be found here :
Part 1 Preparation
Part 2 KL to AKL
Part 3 Hobbiton and Bungee Jump
Part 4 Millford and the Glacier
Part 5 Dirgahayu Indonesia dan Hooker Valley Trekking

Senin, 11 September 2017

Travelanggi NZ Winter Trip Part 5 (Dirgahayu Indonesia & Hooker Valley Trekking)

Day 7 Kamis, 17 Agustus 2017
   To be waiting for todays trekking and it's raining hard this morning is sad time to me. Yang dinanti nanti ternyata ga bisa terlaksana, man only can plan while God decides. That's what happens. Pagi ini aku mendapati hujan deras mengguyur Wanaka dan kami harus check out pukul 10 pagi ini juga. Baiklah, sepertinya memang belum rejeki kami berkunjung ke Roys Peak. Who know someday I'll be coming back again, campervan maybe :" Masak pagi sebelum pergi dan bertemu sebuah keluarga asal Indonesia dengan ketiga anaknya melakukan roadtrip dengan membawa bayi mereka yang usianya masih belum setahun, how cute.

sarapan dulu ~

Tips 1 : Selalu siapkan rencana cadangan setiap pergi. We never know how the weather suddenly changes. Paling engga installah aplikasi pembaca cuaca seperti Weather Forecast agar bisa memprediksi trip mau kemana kalau opsi A gagal. 

Tips 2 : Bawalah sepatu boots atau sepatu trekking, minimal yang ga gampang nembus bahannya jika berniat trekking dan di musim dingin seperti kami. Untungnya sih batal, jadi pakai sneakers tak terlalu masalah.

   Moving lagi karena gagal trekking dan kami berkeliling Wanaka sambil mikir mau ke mana. And hey, stomachache strikes just in the right time and force me walking further to find toilet. Kesiksa banget rasanya kaya lihat kamu jalan sama yang lain :" Kami berempat menuju Lake Wanaka yang ternyata amat sangat dekat dari lokasi kami menginap. Niat hati mau cari foto bagusnya Lake Wanaka kok pas ga kece kaya yang difoto orang orang ya, mungkin karena aku amatir ya? Bukan, karena hujan daripada kamera basah kan mending ngiyup. Hahaha. Kami belanja ke supermarket sekalian hingga ide untuk "yang penting jalan aja dulu nanti pasti ada yang bisa dikunjungin" kind of mind membawa kami ke Cardrona sebuah daerah yang terkenal dengan pagar beha nya membuat kami tertawa bahagia hari ini. Pakai jaket lagi setelah basah hujanan aku belanja bareng Wahid sementara Mas Try dan Ridho mager di mobil -__-

mukanya biasa aja dong mbak

muka muka bahagia walaupun hari hujan

bang jangan ngelamun bang

that Wanaka tree, alone but stand still

   Well, memutuskan ke Cardrona adalah hal yang membuatku jadi recehan hari ini. Do you know what is recehan in my dictionary? Being happy over small things. That sounds nice, right? Tapi kenyataannya ga selalu menyenangkan begitu. Seperti waktu kami memutuskan untuk memasuki area ski yang ternyata bersalju tebal. Jalan menanjaknya cukup tebal dan harus ekstra hati hati ketika menuju Ski Area. Oh damn, I am so happy for seeing the snow for the first time after 25 years of my life. Sayang eh lupa bawa sirop buat bikin es serut. Sakarepmu Nggik! Cardrona cukup membahagiakan untuk dikunjungi setelah gagal trekking ke Roys Peak karena bisa dipastikan salju tebal masih menyelimuti. Setelah rembugan mau ski apa engga akhirnya kami ga jadi ski kan di Bintaro ada juga itu ice skating pliss, aku lebih pengen skydiving yang akhirnya batal kulakukan juga. Wacana dan lagi lagi wacana untuk skydiving karena cuaca South Island akhir akhir ini memburuk kaya suasana hati. 

way to Cardrona, licin bersalju recehan mainan salju



Tips 3 : Cardrona Ski Resort ini adalah salah satu area bersalju yang biasa digunakan untuk para atlet ski berlatih. Pengunjung juga bisa memakai arena ini untuk sekedar bermain ski. Ada gondola yang akan membawa pengunjung naik untuk bermain ski dari atas. Biaya untuk sekali ski $110 all in. Jadi bagi yang ingin naik gondolanya saja tanpa bermain ski, pikir lagi ya. Mending sekalian :D

   Selain ke area ski yang bersalju kami mengunjungi Bra fence di Cardrona, namanya Bradrona. Pagar beha ini dibuat bukan tanpa tujuan,, tetapi untuk fund raising dan support terhadap penderita breast cancer. So to show your support you can donate di kotak warna pink di dekat pagar dan cantolkan salah satu bra mu sebagai wujud support. Di sepanjang pagar yang membentang isinya beha dan beha, mau ikut nyumbang tapi nanti stok ganti beha wa berkurang. Jadilah kami foto foto alay dengan beha beha ini.

yang dipost yang tanpa orangnya aja biar ga menghancurkan image haha

<3

long long road that leads towards you

perjuangan untuk foto di tengah jalan macam ini

cewek judes style

Perjalanan kami berlanjut ke Twizel, sebuah kota kecil yang sepi tapi tempat tinggal paling nyaman kami adalah waktu di kota ini. Melewati Lindis Pass dalam perjalanan dan menyempatkan jepret jepret sebentar dan sholat sebelum sampai di Twizel. Dan benar saja sampe Twizel kotanya suwung banget saking sepine, masih ramean Grabag :" Kami masak masak malam ini, yeay bahagia sekali rumah kami dua hari nanti bakal sangat nyaman karena luas dan lengkap isinya (kecuali setrika). Harusnya malam ini main UNO, tapi ternyata cowok cowok ini malah sibuk sendiri. Tinggal lah aku sama Mas Try di depan TV dan berusaha menghibur tapi mukaku udah terlanjur ketekuk. Kzl deh giliran Wahidnya ada Ridhonya kemana, begitu seterusnya bawa UNO nya jadi mubadzir :( Padahal tadi janjiannya habis dimasakin mau main kartu, yasudahlah. Maklum aja laki laki memang begitu.  Tidur tengah malam di sofa dengan playlist di tv yang mengiringi mata kriyip kriyip ini merem sempurna sementara yang lain di dua ruangan lainnya entahlah ~

Tips 4 : Jika berniat melanjutkan perjalanan ke Christchurch, Twizel bisa menjadi pilihan untuk tinggal karena letaknya di jalur menuju Christchurch. Twizel merupakan kota kecil yang sepi, jika berniat belanja dan makan di luar sebaiknya lakukan sebelum jam 8 malam. You know lah saking sepinya boy.



Day 8 Jumat, 18 Agustus 2017
Siap untuk trekking Hooker Valley, cuaca hari ini cukup bersahabat. Oh bahagianya~ Hooker Valley hanya satu jam tempuh dari Twizel dan rute trekkingnya aman untuk pemula. Tinggal ikuti treknya sampailah kita di pelaminan ujung trek dengan pemandangan iceberg nya yang bikin bahagia. Butuh waktu lima jam untuk pulang pergi trekking Hooker Valley ini, bergantung pada seberapa sering kalian berhenti untuk foto foto dan mager atau enggaknya jalan. Memandang pemandangan gunung - gunung berselimut es sungguh membuat bahagia, sayang sekali angin terlalu kencang bertiup, jalan pun sempat terhuyung huyung. But overall trekking ke Hooker Valley sangat recommended, viewnya ga bikin bosan.

drunken crane is gonna go home

jembatan semacam inilah yang akan dilewati untuk menuju akhir trek Hooker Valley

cakep ya, ga ada yang ga cakep di sini mah

kademen tapi bahagia

Tips 5 : Perkirakan waktu sebaik mungkin untuk trekking menyusuri Hooker Valley, paling tidak lima jam diperlukan untuk berangkat dan pulang. Jangan lupa juga bawa jaket tebal ketika datang di musim dingin, angin bertiup dengan kencang. Jangan lupa bawa perbekalan seperlunya karena di sepanjang trek tidak ada yang berjualan nasi uduk kaya di Gunung Gede Pangrango :" You know what you need and what you wanna eat. 

udah kaya gengnya Meteor Garden belum?

   Dari pukul sepuluh pagi sampai setengah empat sore kami selesai trekking di Hooker Valley. Lake Tekapo dan Lake Pukaki adalah tujuan kami selanjutnya. Sayang sekali hari mulai gelap ketika kami sampai di Lake Pukaki yang akhirnya gak foto dan cuma lewat. Kami berhenti di Lake Tekapo sesaat sebelum hari gelap, Church of God Shepherd yang terkenal itu pun ramai pengunjung. But it was all fine. Paling engga udah pernah ke sana, udah gitu aja. Mungkin kalau kami datang ketika hari masih cerah pemandangannya pasti bagus.

in the famous Church of God Sheperd

Kembali ke penginapan untuk masak dan membereskan barang agar paginya kami bisa berangkat lebih awal. Karena terlalu capek dan excited upload foto foto ke social media, mau mandi pun malas rasanya. Karena pikiran udah entahlah bahkan ditanya bawa sisir apa engga pun jawabnya asal, aku ga bawa sisir kalo nyisir pake jari aja cukup. Ya Allah Nggi please, padahal sisirnya nyingsal ternyata ketemu pas yang nanya udah dapet pinjeman sisir. Mbok yang cewek dikit napa  -__-
Niat tidur lebih cepat malam ini berakhir wacana, terlalu banyak krusek krusek dan mainan hp membuatku baru tidur jam  dua pagi padahal kami harus berangkat ke Christchurch yang jarak tempuhnya cukup jauh.

Tips 6 : Sebisa mungkin buang jauh jauh handphone ketika besoknya harus perjalanan jauh. Daripada harus gelagepan ketika bangun kaget dan kurang tidur karena kelamaan begadang untuk yang ga perlu. Etapi terserah sih, tergantung kebiasaan masing masing aja ~



To Be Continued in the next post ~
Cheese!

New Zealand road trip also can be found here :
Part 1 Preparation
Part 2 KL to AKL
Part 3 Hobbiton and Bungee Jump
Part 4 Millford and the Glacier
Part 6 The Goodbye NZ