Kamis, 06 Februari 2014

Finally Happy Birthday :"))

Setelah pasrah karena semua orang tercerai berai keadaannya, anak kos lama udah ga semua di Bintaro, anak posko yang juga udah mencar dan semua teman kelas yang entah dimana semua akhirnya ada surprise dari anak kos ini. Thankyouu my roommate, Nesty , Reni, Wiga, Mbak Via, mbak Yati, dan Suwi yang sengaja datang ke kosan.
Aku pulang kekos dengan polosnya tanpa curiga ada hal seperti ini hanya bisa melongo dan terharu aaa mereka ingat ternyata. Bahkan foto yang diprint diedit dengan banyak orang memegang ucapan, aaaa thankyouu so much guuys.
I'm finally 22, getting older and I hope it gonna be better




birthday cake

ana, bogem, han, macut, tumber, nada, kucir, chiw, putya, mba yati, mas udin, arlin, kak gengkhis, debog, ririn, dara, rere, suwi, reni, enen, maya, ichi, sundul, wiga, mba via, ervi :))
Thanks guyyysss for everything, I'm so touched :"))))

Rabu, 05 Februari 2014

I'm feeling 22

Cold morning I woke up and realized that it's already February 5th, 2014 which means I'm already 22 now :)) Hahaha time flies so fast seriously, Its was just a moments ago when I was a lil girl who wanted to grow up quick and now I feel like I wanna go back to the time when I'm still a kid.
my mom during pregnancy

masih bayi merah

i was a baby
2 years old anggi

during pengajian, 5 y. o anggi restiana



my childhood

Checking up my cellphone and it's full of message and birthday wishes I get from my friends and esp my mom. Aaaaa I cried in the morning prayer reading her message for me.

How I wanna see her right away. And sadly I just can't.
Talking about the birthday wishes and greetings, the first person to congratulate me is Maya, aaa I miss her so bad. She sent me a photo of her holding a paper with birthday wishes.

Messages keep coming all over, whatsapp, BBM and other wallposts congragulate me. Thankyouuu guys.
My brother, Macut and Tubis are also the early ones, my ex classmates, my housemates also sent me greetings.

Talking about birthday pic the second person to make photograph is Arif Mulianto a.ka Debog. Hahaha He's so funny, editing the photo of him in 'alay' pose wish me birthday.He said, he wants to keep narcising in my birthday greeting.

And the next photo I get is from Dara who's already in Lombok. Aaaa I miss her too, she's now in a far distance from mine. Thousand miles away
 :")

Being 22 is awfully awesome, yeaa the twin year has come to this girl
It's not the time for playing around like kid anymore,
There's so many things I should put my responsibilities on
Getting older isn't only means the adding of age number.
It means I have to be ready facing the working field in front of me,
be ready for finding the thing called life partner which I haven't found yet

Happy 22 for me,
please be happy..
I'm feeling 22 and everything will be alright..
Cheers :D


Senin, 03 Februari 2014

Three Months is More Than Enough

   Sementara menunggu penempatan, pemprov DKI merekrut kami 400 anak ingusan yang masih akan dan siap diwisuda oleh STAN untuk mengerjakan proyek Sensus Barang Milik Daerah DKI Jakarta. Awalnya, kuota sudah jebol dijejali anak Akun. Untunglah ada beberapa lowongan tersisa, aku, Yase dan Ali janjian apply bareng. Ya nasib, aku dan Ali sekelompok sedangkan Yase ada di kelompok lain. Duh broo, ga enak kalo janjian bertiga tapi ada yang kepisah. Sedih ga bareng Yase sebenernya, tapi yaudah lah ya kelompok ini banyak anak kelasnya.
  Awal magang, masih gabut dan hanya tanda tangan untuk gaji, itupun kami lakukan di kampus. Hmm.. Posko sensus dibagi – bagi dan kami tim 21 dijatah posko Pendidikan Nyi Ageng Serang di kawasan Kuningan. Sekitar 100 orang anak STAN dikumpulkan dalam satu aula untuk menjalankan tugas dalam sensus ini. Seneng banget rasanya banyak kenalan temen baru, mau berangkat jam betapapun selalu ada barengan dari Stasiun, sama – sama berjejalan di KRL tiap pagi sore mau tak mau mendekatkan kami anak seposko ini. Ya, ga semua orang tapi lumayan banyak kenalan baru. Tim kami, wilayah Jakarta Timur isinya anak – anak sableng dan tukang lawak ternyata. Kangen banget sama tim gebleg yang kerjanya maen kartu ini.
  Masa tiga bulan cepat sekali berlalu, di akhir jangka sensus kerjaan semakin sering memaksa kami lembur. Bahkan cowok – cowok sebagian sukarela menginap di kantor. Capek dan kerjaan segambreng ga membuat kami kehilangan keceriaan dan kesablengan seperti biasa.
Ditambah ekstensi seminggu yang sempat membuat kami pontang panting lembur dan bahkan aku dan dua orang cewek lagi sampai ikut menginap kami tetap menganggap ini seru. Dasar bocah pikiran main melulu hahha..
Ga kerasa banget waktu berlalu, rasanya baru kemarin kita ketawa – tawa saling ngece, ngecengin si ini itu, nongkrong di warung kopi sekedar ngobrol, lantai 10 yang pemandangannya luar biasa dan aula belakang yang suka dipake Rio Dewanto latihan musikal hohohoh..
Time flies so fast, I miss you guys.. See you later in a proper way :D


tim jaktim

pose chaos

menantu idaman UPB

sotoy posenya hahaha

yuda oyim riza dan koh aseng hoho

Jakarta night view

Jakarta night view dari lantai 10


brofis



buah favorit aing

permen yang dikasih orang hehehe

well this picture

me fahmi and mike ohoho


Can I just Hate You?

Can I just hate you?
Can we just keep distance from each other?
Can you just keep going on your own way?
I don’t mind being alone
I don’t mind living on this path
I don’t mind losing a friend like you
I’m happy now, don’t come again and distract me
You’re already being erased from my life


Hidup itu Seperti Roda

  Hidup itu seperti roda, ya itu kalimat yang seringkali kita dengar dari orang - orang. Hidup seperti roda, kenapa bisa begitu? Ya, seperti roda karena posisi kita yang bisa berubah sewaktu - waktu tanpa kita tau pastinya kapan. Kadang di atas ketika keadaan kita sangat baik, atau bisa saja di bawah dalam keadaan terburuk kita.  Bicara tentang di atas atau berada di bawah kondisi kita yang seperti putaran roda, aku bersyukur terlahir dari keluarga biasa. Ya, biasa. Keluarga sederhana yang jauh dari kata mewah ini mengajarkanku bagaimana bekerja keras, secara teori di umur yang nyaris 22 ini seharusnya aku sudah meraih banyak hal. Tapi nyatanya tidak, banyak teman seusiaku yang sudah jauh berlari kencang, banyak yang mereka raih, bahkan sekedar travelling ke luar negeri yang belum pernah kulakukan pun mereka sudah beberapa kali. Lucu memang, aku sering tak menghiraukan arahan orangtua yang seharusnya kulakukan. Belajar rajin, dapat nilai baik untuk bisa dapat beasiswa tapi tak terjadi sesuai arahan orangtua. Berdoa saja tidak cukup, itu benar. Usaha yang keras diiringi doa seharusnya bisa menjadi modal kesuksesan akhirnya. Idealnya seperti itu, tapi terkadang menyalahkan nasib atau takdir berujung kufur dan kurang bersyukur atas apa yang telah kumiliki. Merasa usaha yang dulu kulakukan seakan sia - sia, buat apa 3 tahun di kelas IPA, imersi pula kalau akhirnya kuliah di tempat ini. Melihat teman - teman di kampus lain terkadang terbersit penyesalan dan kekecewaan terhadap diri sendiri. Penyesalan selalu ada, apalagi sekolah yang kuinginkan tak bisa kudapatkan dan aku berakhir di sini.   



   Bersyukur maka nikmatmu akan ditambah, easy to say hard to do. Kalimat yang sering diucapkan bapakku ini sering menjadi bumerang untuk diri sendiri. Kadang ingat kadang lupa untuk selalu bersyukur dan merasa selalu kurang, membandingkan diri sendiri dan orang lain yang berada jauh di atas. " Jangan terlalu ndangak nduk, nanti kamu kufur. Lihat orang yang kondisinya kurang daripada kamu, biar bisa bersyukur." Ya, kalau bisa bersyukur rasanya lebih tenang karena menerima segala yang sudah dimiliki.  Tentang bersyukur, pernah suatu ketika dosenku berkata " Kamu yang lahir dari keluarga sederhana seharusnya sangat bersyukur daripada yang dari kecil terlahir dari keluarga berada. Kalian diajari bekerja keras, taraf hidup kalian pun tidak dimulai dari taraf tinggi tapi bertahap naik dan ada pencapaian yang kalian dapat dari proses pendewasaan diri kalian. Seiring berjalanannya waktu kalian akan bersyukur, masa kecil hingga dewasa lebih penuh warna, tidak hanya cerita bahagia, tapi cerita susahnya hidup masa lalu kalian justru akan menjadi kenangan yang sangat berarti karena itu yang mendewasakan kalian dan membuat lebih bersyukur atas apa yang telah kalian capai." Dan memang ada benarnya juga nasehat dosenku ini, ternyata kalau diurut ke belakang selalu ada cerita hidup yang patut disyukuri, musibah yang sering silih berganti datang dan apa yang telah kamu capai sekarang. Jangan silau dengan harta, kamu kan ga tau keluarga yang kamu pikir wah di dalamnya bagaimana. 
  Syukuri apa yang kamu punya, keluargamu utuh hanya terkadang berkekurangan harta, Ada keluarga yang berada tapi tak bahagia, entah broken home atau apa. Toh semua keluarga ada plus minusnya dibanding keluarga lain, yang penting berusahalah jadi bagian keluarga yang penting dan memberi manfaat bagi banyak orang. Ibarat manusia dimulai dari keadaan bayi, belajar merangkak, berjalan kemudian lari, begitu juga kondisiku belajar bersyukur dan pelan - pelan bisa meraih keinginan dengan usaha dan doa atas ijin yang maha kuasa. :))