Senin, 30 November 2015

Cintaku di Pulau Sebelah

That “Cintaku di Pulau Sebelah” photograph that made me get bullied
For what? Of course for the arrow that pointed to the neighbor land, where one guy I used to like in the past living.



I just wonder why I like this picture anyway, it pointed to the land beside me while I don’t really know where he will be
Being single is the mistakable position anyway, even when you deny being in a relationship with someone people tend to judge all the way you do
Getting close to someone will lead you to misjudgement of your status
Not accepting someone who’s coming, labelled as a picky old biach
Life is funny isn’t it?
I enjoy being alone, broken hearted, cure it with fangirling, getting hurt again, then give up for this long
I am just happy yet sad the same time
I will just wait If it’s me who should travel across countries to find him, or just stay where I am and he will be coming.
We’ll see how  “ Cintaku di Pulau Sebelah” reality would be ~

Sabtu, 28 November 2015

Afraid

Afraid to fall down from heights, afraid to cross the bridge while watching around me
Afraid to fall in love again
That would be the same feeling to have here
Afraid of heights is one thing I have for long, I will mumble or scream when my fear reach its limit
Same thing going to happen when my fear of falling in love happen

For all this 23 years I've lived, broken heart and being ignored or being left are my close friends, I've reacted to those in many ways
Who knows what I did behind every smile and happy expressions I showed to you people
There's a saying ' The one who laugh the most, cry the loudest', same thing happens here
Even though people see me as a though girl, crying wouldn't be impossible to me
I've been crazy for these past years, failed to improve the status from friend to the next level was one of the thing ever driving me insane
I closed the probability I had with another guy then live faraway from suck love stories
It's just the same analogy when I once fall from heights or being slipped when passing a bridge, I don't wanna cross it again

Last Sunday I realize it, why being afraid when you haven't even try it..
Suck things may happened in the past but who knows this gotta fail or succeed...
Being so sure then I cross the bridge from heights slowly but sure and feeling happy that I am able to go through it..
Same thing gonna happen, I won't close my heart just because I'm scared of the suck love stories I had..

Passing the bridge and succeed, falling in love again and be happy finding your Mr destiny~~

Cheers,
Stay gorgeous and happy,

Anggi

Jumat, 27 November 2015

Tasting the Premiere

All my life been watching at the cinema in economy class, now I get the chance to taste the premiere.
We got blanket, nice sleeping chair and a small desk for two.
It' s nice to go there some more time, alhamdulillah rejeki anak soleha that night we got it for free..
Good thing comes for those who didn't wish for it sometimes :p

Cheers from the premiere,

Postcrossing Again!

 Having stopped for months since I need time to adapt in this new place, now I've found again my mood to do the postcrossing. Eventhough I've lost many postcards that supposed to come to me, I got one from my highschool mates. At least I'm happy that I get postcard sent to me.
   Sunny day, burning sunlight couldn't stopped me from going to the post office, riding motorcycle and be happy finding the orange building standing in the city. It's bigger than the one in my hometown, hope this won't make my postcard being ruined during the way or lost ever again.
Look, the left pic was the postcard to my penpal in Rusia and the right was the huge stamp I bought from the post office. :">

Happy postcrossing again dear, find another activity that will never break your heart!

Cheers,
Restiananggi

Rabu, 25 November 2015

Canopy Bridge Bukit Bangkirai, finally unlocked!

    Hello Canopy Bridge, setelah sekali gagal sampai di Bangkirai karena motor kepleset dan nyungsep akhirnya kali kedua datang berhasil sampai lokasi. Yeaay! Setelah janjian yang ga tentu keputusannya karena ada sebagian yang fix, ada yang berhalangan ikut dan ada calon peserta yang cuma omong doang. Berangkatlah kami seadanya, setelah nambah satu peserta dadakan yang langsung fix ikut dan bisa diajak kerja sama. Minggu jam 9 pagi aku, mbak Rest, Icang,Udik dan Mas Angga berangkat ke Bangkirai sesuai rencana, walaupun dengan sisa - sisa kecapekan karena acara ICV sebelumnya. Bismillah!
   Hello Canopy Bridge, after once failed to go to Bangkirai caused by the slippery track that made us fall down and this second time we finally made it. There were the ones who couldn't join the trip, there were also the big mouth ones but not even joining. There we go, after getting one more sudden member and go as planned. Sunday 9 a.m me, mbak Rest, Icang, Udik, and Mas Angga went to Bangkirai, although we were deadly tired after ICV. Bismillah! 



  Tepat dua jam perjalanan dari pusat kota ke Bangkirai kami tempuh, touchdown yeay! Sampai sebelum dhuhur dan cuaca belum mendung lagi akhirnya kami berhasil juga ke Bangkirai. Dengan tiket seharga …. Dan… untuk melintasi Canopy Bridge, trekking masuk ke hutan sekitar 15 menit ini lumayan membuat kami berkeringat. Pemandangan hutan sepanjang jalur masuk ke Canopy Bridge sangat menyenangkan, walaupun ini bukan naik gunung tapi masuk ke hutan – hutan seperti ini rasanya bikin bahagia. Kanan kiri terlihat banyak pepohonan tinggi khas hutan Kalimantan, banyak pohon Bangkirai (yang diambil jadi nama tempat ini), banyak pula jenis pepohonan yang menjadi pohon adopsi. Pengen ngadopsi pohon juga tapi ndak tau caranya, could somebody tell me?
  Two hours exact time we spent to reach Bangkirai from the city, touchdown yeay! We reached the place before dhuhur and the weather still nice finally we made it to Bangkirai. With k entrance tiket and k for the Canopy Bridge, trekking into the forest about 15 minutes successfully made us sweat. The view along the entrance trek to Canopy Bridge was great, although it’s unlike mountaineering but going to forest like that made me really happy. There were many high  Kalimantan trees, many Bangkirai trees (which was taken as this place name), there were many adopted plants too. Wanna adopt one too but I don’t know how to do so, could somebody tell me?


   
 

Oiya, bagi yang iseng dan tangannya suka usil harap hati- hati karena di lubang pepohonan sering ada ularnya. Beberapa pohon sudah ditulisi peringatan, yang penting jangan usil dan tetap seperlunya. Antrian untuk melintasi jembatan gantung ini tak terlalu banyak untungnya, walaupun ada rombongan lain yang  berlama – lama tak mau gantian kloter selanjutnya waktu kunjungan kami tampaknya belum sampai puncaknya. Sempat agak kesal karena rombongan sebelum kami yang lamaaanya minta ampun, ditambah vandalisme di kayu – kayu canopy bridge ini rasanya #kretek bikin hati ini retak karena emosi. Kalo nggak bisa ngerawat please atuh jangan ngerusak, setidaknya biarkan aja sebagaimana adanya.

   Canopy Bridge ini terdiri dari beberapa bagian yang saling menghubungkan satu pohon ke pohon lainnya dan hanya boleh dilewati satu per satu orang di tiap jembatannya. Sebenarnya ketinggian adalah salah satu phobia dari beberapa yang kupunya, alhamdulilah sih walaupun jalan timik – timik aku berhasil melewati jembatan – jembatan gantung itu. Dan ketagihan, tapi kami hanya sekian menit di atas, jalan melewati jembatan, foto – foto, menikmati pemandangan hutan dari ketinggian. Subhanallah bahagia rasanya menatap hamparan pohon dari ketinggian. Semoga kebakaran – kebakaran hutan tidak terjadi lagi ke depannya ya. Katanya paru – paru dunia masa bopengan, kan ga keren.
   Canopy Bridge consist of several parts that connect one tree to another and only one person allowed each when passing through the hanging bridge. Actually height is one of my phobia, Alhamdulillah walking slowly and I could pass all of them. And addicted, but unfortunately we only crossed the bridge in several minutes, taking pictures, enjoying the forest view from heights. Subhanallah I was really happy to see the view. Hope that there's no more forest burnt in the future. It's totally uncool seeing the world's lung being burnt that way.


 
Setelah naik jembatan gantung kami tak langsung pulang, tapi trekking ke kebun anggrek dan kebun buah yang ternyata kering -__- Ya ampun sudah sejauh ini kami jalan, tapi lumayanlah sudah lama ga trekking keluar masuk hutan. Keringat bercucuran, gambling jalan keluar untung ketemu jalur yang benar, pulanglah kami dengan perut keroncongan dan langit yang mulai mendung .
After passing the Canopy Bridge, we didn’t go home right after but walked along the trek to orchid and fruits area that turned out to be dry. -___- We’ve walked that far, good enough for me since long time no trekking into the forest. Sweating, gambling to decide the way home and there it was the right track, we went home starving and the sky started to turn dark


 


 

 

Rencana bablas ke pantai kota sebelah batal karena waktu dirasa mepet, pulanglah kami dengan banyak pikiran dan cucian. Nyuciin mobil, sholat, pulaaang.
Our beachwalking plan was being pushed back since we’re running out of time. We went home with many things in mind and clothes waiting to be done. Washed the car, prayed, went home right after.

See you the in another trip  we’re going to have fun ~


Kissbye,
Anggi Restiana




Selasa, 24 November 2015

Wet Outbond in Gazebo Daun KPP 721

   ICV atau Internal Corporate Value adalah semacam outbond yang diadakan oleh kantor - kantor pajak di tiap smeesternya. Setelah penempatan bulan Juli lalu, akhirnya outbond semester ini diadakan di tengah bulan November. Yeaay, kesempatan bisa ikut setelah sebelumnya hampir tabrakan dengan acara kondangan dan ke Pulau Bala Balagan. ICV KPP PRatama Balikpapan, atau KPP 721 kali ini diadakan di Gazebo Daun yang terletak di Kilo 10 Balikpapan-Samarinda.
   Ekspektasi dan realita acara outbond semacam ini kadang memang berbeda. Kelihatannya cuaca cerah, dan ternyata di tengah acara hujan turun deras. Outbond ini dimulai dengan sambutan Kepala Kantor kami Pak Anton Budi Setiawan dan juga sambutan dari perwakilan Pusdiklat Pajak, Bu Ida Hamidah which is pembina DTSD kami. Mungkin yang DTSD angkatan V masih ingat dengan beliau :"
   Games dimulai dengan sambung kata, bagi kelompok setelah ditutup mata dan masuklah aku ke kasta kelompok Anjing -__- Why all of the animals it should be this one?
Kelompok Anjing atau sebut saja kelompok 1 isinya adalah orang - orang yang berisik, sebenarnya ketua kelompoknya aja sih. Games - games yang dipertandingkan ada di 5 pos, dan kelompok kami nyaris menang telak. Apes di games tepung sih di pos 4. Pos 1 games balap jalan pake tangan menang telak, games kedua injak balon berlangsubng lebih brutal dan koplak juga menang, games 3 menangkap telur dengan jaring karena hoki kelompok ini akhirnya menang dan di pos terakhir pos 5 kami menang juga di games pindah pralon.
   Ekspektasiku terhadap acara ini ketinggian, untung hujan deras setelah lima games tadi membuat suasana lebih seru. Ada games di luar 5 pos tadi, perang guling yang akhirnya aku turun ke kolam mewakili kelompok dan dikalahkan Galan setelah perang saudara satu seksi ini. Kalah panjang kaki dan kalah karena terlalu berat aku jatuh setelah pukulan ketiga, ah bodobanget sih Nggi -___-
Kurang seru rasanya kalo hanya pasrah, aku menmanjat arena lagi dan menendangnya sampai jatuh ke air. Hahahha Sorry bro..
Hujan semakin deras, games tambahan diadakan biar acara semakin meriah. Hadiahnya hape, lumayan sih tapi aku ga ikut - ikutan karena dilarang main dua kali. Akhirnya main kecipak kecipik air empang sambil hujan - hujanan. Bahagiaaaa banget rasanya setelah sekian lama ga hujan - hujan begini.
   Well, pembagian doorpize pun bukan hal yang wah karena luck ku yang tak begitu bagus. Uwww badluck me, untung kelompok menang juara 1 walaupun hadiahnya tas sponsor KPP :"""


Kamis, 19 November 2015

Roaster and Bear Cafe, one place to stop by at Jogja

 

 Kondangan dan pulang ke kampung halaman adalah alasan kenapa aku bisa ke tempat ini, cafe yang lagi ngehits di kalangan anak Jogja dan sering dipost di instagram atau path oleh teman - teman ini terletak di jantung kota Jogja. Roaster and Bear Cafe yang terletak di depan Hotel Harper ini adalah salah satu tempat nongkrong terfavorit dan jarang sepi, apalagi ketika weekend tiba lokasi ini adalah salah satu yang bakal membuatmu harus rela mengantri.
Attending wedding and going back to hometown are the reasons I could come to this place, a happening cafe in Jogjaers and often posted in istagram or path is located in the heart of Jogja. Roaster and Bear Cafe is located in front of Harper hotel is one of the most favourites cafe to hangout. This cafe will make you have to wait in line to reserve it during the weekend.





 
   Roaster and Bear, cafe yang mengusung dekorasi bertema beruang yang lucu di setiap sudut ruangannya. Bagi kamu penggemar boneka beruang, di sudut cafe ini tersedia boneka teddy bear yang bisa dipeluk dan diajak selfie ^^v
Roaster and Bear, a cafe decorated with bears in every corner of this building. For you teddy bear lovers, in one corner of this place there's a teddy you can hug and take selfie together ^^v




 
 
Dengan menu menu ala cafe yang cukup beragam dan konsepnya unik, wifi super kencang, cafe ini memiliki magnet menarik pengunjung dengan caranya sendiri untuk sekedar mampir ataupun nongkrong lama.
With various menu and unique concept, super speed wifi,this cafe attracts visitors to keep coming with its own way.



 

   One visit is never enough, try to drop by sometimes ~



Anggi R. Dewi


Selasa, 17 November 2015

Short Kondangan Trip to Hometown

   November, tepat setahun setelah awal magang dan ijin cuti sudah bisa kami nikmati bulkan ini, seharusnya. Tapi kenyataan berkata lain, di saat waktu kami pertama boleh cuti, disitu pulalah larangan cuti di akhir tahun ini datang. Ya, penerimaan negara yang belum tercapai sesuai target alasannya. Jadi, pulang sampai jam 7 malam pun akhirnya tak menjadi pertimbangan kami untuk tetap boleh cuti, tiket sudah terlanjur dibeli, duh bingung lah ini. Kebingungan tidak berhenti sampai di sini, bertambah ketika ada dua acara lain yang terancam bertabrakan, ICV (acara kantor) dan trip ke Pulau Bala Balagan yang sudah diwacanakan.

   Bermodal uang SPD diklat yang cair, berangkatlah aku pulang ke rumah. Bayar utangnya nanti nanti dulu ya, pokoknya pulang dulu, udah sekian bulan belum ketemu orangtua, jauh pula. Naik pesawat yang sebenarnya karena terpaksa harus maskapai dan rute ini, dan delaay seperti biasa, rencana di Jogja bubrah, waktuku hanya cukup untuk ketemu Dek Herb makan, beli baju dan pulang ke rumah dijemput adek, baik banget ya dijemput sampai Jogja motoran pula :">

Sampai rumah teparlah sampai Sabtu paginya, ternyata tekanan darah naik drastis waktu kucek ke dokter, padahal malamnya kondangan ke Jogja, setelah napping dua jam minum obat siap ga siap aku berangkat ke jogja. 
   Jalan Magelang Jogja menyenangkan buat yang ga bisa bawa kendaraan pelan, sayangnya ini motor sudah menua, dia ga bisa cepat kaya waktu pertama. Setelah menempuh sesaknya jalanan Jogja masa kini, dan kesasar dua kali dengan bodohnya, tersisa waktu kurang dari satu jam untuk jemput Herba yang akan menemaniku kondangan dan beli batik di Bringharjo, tahankyou so much deek. Sering banget tak repotin kalo ke Jogja. Didandani karena memang aku belum pinter dandan, ditemenin kondangan dan kami dua cewek berpakaian kondangan motoran kiwir- kiwir tersapu angin Jogja.


   Walaupun lumayan telat datang, bahagia ga ketulungan waktu menyalami pengantin di pelaminan, ya ampun Reyza udah jadi istri orang officially, one more friend move on to the next step. I'm sooo happy to see her on her day.Happy wedding dear Reyza and mas Rajev, hope you get a blessed marriage life!
Cipika cipiki, foto, selfie dan makan, setelah ketemu teman angkatan yang kebanyakan kaget karena tau aku datang, balik ke rumah Herba dan aku langsung pulang ke rumah demi ngejar ketemu ibuk karena hari Minggu kami ga bisa ketemu, si ibu kudu cari uang, jadi cuma setengah hari lebih dikit aku di rumah.

   Minggu pun berlalu dengan cepat, cuma sempat ke pijat langganan, beberes barang, ketemu sodara cuma beberapa pamitan, dan pergi ke Semarang ngebis dianter bapak. Duh aku sedih rek pulang cuma sebentar dan ga sempat bawa barang berarti kecuali barng pribadi yang sengaja ngangkut banyak dari rumah.



   Minggu sendu, mendung, penerbangan delay, cuma sempat ketemu sepupu bentar, akhirnya pergi lagi meninggalkan pulau Jawa. See you soon next month, another kondangan :)))

Kondangan fighter,
Anggi


P.S : Jangan tanya kapan bikin acara buat dikondangin.
  

Senin, 09 November 2015

Dilema jadi Pecinta Alam Cewek

   Mendaki gunung adalah kegiatan berbau alam yang paling lekat dengan identitas kelompok pecinta alam bagi sebagian besar orang. Padahal kegiatan kelompok pecinta alam tak melulu perjalanan pendakian, ada arung jeram, caving, bahkan panjat tebing, kegiatan social terkait penanaman hutan bakau dan sejenisnya pun bisa juga jadi agenda. Kegiatan perjalanan alam ini tak heran sebagian besar dilakoni oleh para lelaki dan image maskulin muncul bagi penggiat kegiatan semacam ini. Padahal wanita tak kalah dalam bergelut di kegiatan yang sama.

   Menjadi anggota pecinta alam, kesan maskulin dan menambah nilai plus bagi laki – laki itu sudah biasa. Pesonanya di mata perempuan cenderung meningkat dan daya tarik terhadap pecinta alam dari kaum adam naik. Sayangnya tak sepenuhnya hal seperti ini terjadi pada anggota pecinta alam cewek. Kebanyakan hal berkebalikan malah terjadi. 7 hal yang sering terjadi pada pecinta alam cewek. 
1. Sering dianggap terlalu mandiri sampai teman temanmu menganggapmu laki – laki

coffeeinthemountain.tumblr

Ruang lingkupmu yang kebanyakan diisi lelaki membuat teman – temanmu memperlakukanmu sama dan tak malu – malu, beda dengan cara mereka memperlakukan teman cewek mu. Bahkan tak jarang kau mengetahui rahasia para lelaki ini karena saking terbukanya mereka tentang banyak hal denganmu. Rasa sungkan mereka sirna karena kau dianggap salah satu dari mereka

2. Dianggap bisa melakukan semua hal sendiri

walkingwithwired.com
 Sebagai pecinta alam cewek yang sebelumnya mengikuti diklat untuk masuk ke organisasi, menjadi mandiri adalah suatu hal mutlak dimiliki. Sayangnya stereotype yang berkembang membuat sebagian besar orang menganggapmu terlalu mandiri dan bisa melakukan semua hal sendiri. Padahal mau pecinta alam atau bukan, toh kamu tetap butuh peran laki – laki untuk membantu.
3. Sering dijadikan penasehat perjalanan

greenparkmadama.it
Ikut organisasi pecinta alam membuatmu paham tentang bagaimana mengatur perjalanan dan membuat perencanaan setiap akan melakukan ekspedisi. Dan pada akhirnya image ke-pecinta alam mu membuat banyak sahabat mempercayakan perjalanan yang akan mereka lakukan dikonsultasikan padamu.
4.  Murah Senyum!

www.telegraph.co.uk
Setelah perjalanan yang dilalui entah keluar masuk hutan ataupun perjalanan lain, biasanya kami lebih bersyukur. Karena itulah kami lebih sering bersedekah ke orang sekitar dengan tersenyum karena bisa kembali dari perjalanan kami dengan selamat.




5. Image tak pernah sakit pun melekat

anggirestianadewi.blogspot.com
Dianggap kuat karena terbiasa menggendong tas keril yang berat, berjalan jauh dalam perjalanan naik gunung, kuat memanjat tebing, arung jeram ataupun ekspedisi caving membuatmu terlihat kuat dan selalu bugar. Bahkan respons orang di sekitrmu akan kaget ketika tahu kau sakit. “ Loh, kamu bisa sakit juga, Nggik?” Kinda response I got ! Hah

6. Dianggap rawan friendzone

walkingwithwired.com

Lho, kami kan memang cuma temenan. Lah, dia kan kaya cowok, deketnya juga kaya sama temen cowok lain ngobrolin bola, makan bareng atau nonton mah biasa. Karena sebagian besar sahabatmu cowok tak jarang terjebak friendzone adalah hal yang dialami pecinta alam cewek. Sabar ya, nduk! Yanasib ~ 

7.    Image ogah dandan dan cuek melekat erat

http://kellbell-whywouldanyonereadthis.blogspot.co.id
Lipstik, eyeshadow, apalagi bulu mata palsu dan kawan – kawannya buat kami bukanlah sahabat. Kami lebih sering disengat panas matahari dan angin semilir, diguyur hujan dan didera kelelahan. Memang kami tak mau repot – repot berdandan tapi bukan berarti tak menjaga penampilan. Bukan make up wah ala – ala kondangan yang kami terapkan di perjalanan memang, cukup pakai sunblock atau krim – krim sederhana dan bedak bayi secukupnya toh intinya kami juga dianggap cewek.



Entah 7 hal ini sepenuhnya terjadi atau tidak, pecinta alam cewek tetaplah cewek, yang butuh laki – laki untuk menjaga dan membantunya melakukan banyak hal. Sadar kodrat dan menjadi mandiri itu perlu. Yang penting berusaha seimbang dan selalu bahagia ~