Sabtu, 24 November 2012

Papandayan,our trip together ;)



About my trip to Papandayan.This is the very First time I decide to climb a Mountain in a trip with 120 other persons and as a guide of group 4.Hahaha finally I’m in my friends group after a long debating :”)
Preparations have been done with our group though my guide thing is quite silly.I’m not a good guide I realize it.
After a long journey,we arrived at parking lot area to do some stretching etc,one by one group start the climbing with their guides,and me as the 4th group guide too hahahha
We are the cheerful group with logo not not dikenyot haha.Crazy but funny.We build a very good combination tent,wuhuuu so great.
We finished cooking and everything had been set neatly,good guys.But,I got mad once in a while when they bullied me.I wasn’t in a good condition guys,so annoying >.<

group 4 nyot nyot in the dead forest

I left them..aaaak I don’t care aaaaa
But,then I came back to them,they did apologize for bullying me.hahha and we played UNO cards crazily.The craziest person was Boris and Ruslan,but the looser of the game had to take off the jacket and shout loudly that he’s a looser.And tadaaa Yase is the looser of the game,.HAHAHAHHA #evillaugh
in the middle of chaos

The night is coming,so cold and it was raining hard.Did you know that Three Wet 14 peoples in my tent?hahaha we’re all need warmth and stayed Three together going crazy taking pictures and jokes.But,the disaster came when our tent starter to get a hole ini n..Oh man -___-
Me and Reaca,the only girl of this group had to move on to other tent #tsaah
I got a couple of handcase from Kak Ewel,.thankyouuu :D
After a cold night,we had a walk through Dead Forest,to Edelweis area,Tegal Alun.Wuhuuu such a great view.And TROJAN took pictures together yeheee..
TROJAAN cuk :D

Suddenly,someone shout that you know who name,and it resounded several Time.Oh,man..
And Happy 21st birthday I Gede Sandiyasa the owner of laughing sound like hyena xD
our birthday boy,Yase

Our crazy group had party at last,last time cooking with full food :3
Thankyou Chef Yonaa..lalallala
Under the rain we walk down the path to reach parking area then went home to Bintaro.Thankyou STAPALA,we had a great journey in Papandayan 
a greeting from Tegal Alun


See you again in the next trip :)


Senin, 19 November 2012

Aromamu mengingatkan luka lamaku :")

Aroma obat menyengat tercium dari sudut - sudut ruang bersekat
dari berbagai arah aroma familiar yang dulu sempat sebulan selalu kuhirup itu sangat meresahkan
Aroma obat,aroma setiap bangsal yang menyeruak keluar seakan membungkam nafas tiap orang yang lewat
Aroma yang sangat familiar
Tempat yang sangat familiar,jelas teringat
Aroma menusuk ala rumah sakit selalu mengingatkanku pada derita lama
Aroma kuat yang selalu menghadirkan cemas dan harap
Aroma yang mengingatkan kebimbangan antara dua keadaan
kehidupan dan kematian
Aroma rumah sakit,aroma kuat yang mengingatkanku pada dua keadaan itu
Keadaan dimana kau harus sekarat,entah menanti keajaiban untuk melanjutkan hidup
atau keadaan kau harus menghadap kepadaNya saat tiba- tiba kau dipanggil
Dan entah mengapa tiap aroma itu tercium aku semakin bersyukur
masih diberi kesempatan melanjutkan hidup walau tak selalu seiring jalan yang kumau
Terimakasih ya Allah,
hambaMu,
Anggi Restiana Dewi :)

Sabtu, 10 November 2012

Mau Dibawa Kemana Bakat Anak Didik Kita?


Mau Dibawa ke mana Bakat Anak Didik Kita??

Anak Indonesia terkenal pintar dan berotak cerdas?Itu benar.Banyak anak Indonesia yang berprestasi?Itu juga benar.Sebagian dari mereka sukses,tapi sebagian lagi dari mereka memenangi lomba dan akhirnya tidak sesukses saat masa kejayaannya.Ternyata nasib anak – anak cerdas ini selanjutnya tidak semuanya berakhir bahagia.Tidak semua anak bangsa ini mendapat pengarahan yang benar sesuai bakatnya untuk menunjang kesuksesan masa depannya.
Jika dilihat dari faktor mata pelajaran yang diberikan di sekolah,banyak yang harus dipelajari untuk satu jenjang pendidikan saja.Dari kecil,bahan ajaran yang seabrek terkesan dipaksakan bagi para siswa untuk dikuasai.Dalam usia yang masih belia pun juga dijejalkan berbagai mata pelajaran yang tak hanya dasar tapi juga mata pelajaran yang seharusnya baru diajarkan beberapa tahun kemudian.Misal saja seperti anak kelas 1 SD jaman sekarang,tak hanya diajari mata pelajaran dasar seperti bahasa,matematika dasar,bahkan IPA dan Bahasa Inggris yang notabene harusnya diajarkan mulai kelas 3 SD sudah diajarkan dari tingkat awal.Mungkin menyenangkan melihat perkembangan anak yang demikian pesat menguasai berbagai macam pelajaran seperti itu.Tapi tak semua keberhasilan menguasai materi itu berpengaruh baik untuk anak.Saat usia dewasa dia akan cenderung mengalami kebosanan karena telah dipaksakan dari awal untuk menguasai materi.

anak anak yang masih belia dan riang gembira

Tak hanya itu,kurikulum yang digunakan pun tak ubahnya seperti mainan.Sering diganti dan diutak atik sesuai pergantian penguasa negeri ini.Berganti Menteri,kurikulum pun dirombak.Seharusnya hal tersebut menjadi pertimbangan,kurikulum yang inkonsisten diterapkan mempengaruhi pola didik terhadap anak bangsa ini.
Bukan hanya kurikulum yang menjadi soal,banyaknya mata pelajaran yang diwajibkan di sekolah juga salah satu hal yang memberatkan dan berpengaruh besar terhadap perkembangan akademis dan bakat siswa.Sebagai contohnya,seorang siswa SMP rata – rata bersekolah dari pukul 7 pagi hingga pukul 1 siang,itu belum termasuk kegiatan ekstrakurikuler yang diambil.Bahkan untuk siswa SMA rata – rata mereka bersekolah dari jam 7 pagi hingga 2 siang dengan porsi mata pelajaran yang cukup banyak.Siswa – siswa setingkat SMA rata – rata mendapatkan 14 mata pelajaran yang semuanya wajib diikuti dan dikuasai.Dengan jam sekolah yang relatif lama dan menyita banyak waktu,bagaimana bisa siswa terfokus dengan bakat yang dimilikinya?

Waktu yang ada relatif banyak dihabiskan bukan hanya pada mata pelajaran atau bidang bakat mereka.Hal ini terkesan sia – sia diwajibkan mengikuti semua mata pelajaran diwajibkan dan sangat menyita waktu.Kurikulum pendidikan di Indonesia memang terkenal padat berisi namun kurang efektif.Jika dibandingkan dengan kurikulum yang diterapkan di berbagai negara besar di Amerika Eropa dan negara maju lainnya hal semacam itu terkesan sia – sia.Kenapa?Karena pemberian banyak mata pelajaran dan diwajibkan akan mengurangi fokus bakat siswa pada kemampuan yang dimilikinya.Lihat saja contoh konkretnya,tempat bimbingan belajar untuk mata pelajaran sekolah di Indonesia sangat menjamur bahkan banyak cabang di berbagai daerah di Nusantara.Dengan berbagai penawaran jam bimbingan dan fasilitasnya.Tapi di negara- negara barat?Jangankan bimbingan belajar,sekolah pun mereka hanya menghabiskan rata – rata 3 jam sehari waktu belajar di sekolah.Mereka memiliki banyak waktu untuk leluasa mengembangkan bakatnya dan lebih fokus.

belajar di luar negeri pun menjadi pilihan

Bagi sebagian orang yang berkocek tebal dan pergaulan kelas jenset mungkin bisa memilih untuk belajar ke luar negeri untuk mendapatkan kualitas nomer wahid bagi masa depan anaknya,tapi bagi kalangan lainnya menelan mentah – mentah kurikulum yang ada adalah pilihan satu – satunya.Mungkin dengan alasan cinta negeri sendiri dan lain sebagainya.Di lain sisi,ada banyak sekolah dan sarana pendidikan yang kurang mendapat perhatian pemerintah,ini adalah salah satu faktor kurang majunya pendidikan di Indonesia.Banyak pula anak berbakat tetapi kurang mampu secara finansial minim perhatian,beda dengan anak kalangan terpandang yang lebih terkesan "disayang".Padahal seharusnya si miskin yang berbakat ini bisa diarahkan sesuai kemampuan yang dimilikinya.Kepilihkasihan perhatian pendidikan di Indonesia juga jadi salah satu hal yang melemahkan mutu pendidikan kita.Banyak hal yang jelas perlu dibenahi dan diefektifkan bagi keberlangsungan masa depan putra putri bangsa ini.Peran serta orangtua dan guru serta pemerintah sangat diperlukan untuk memajukan pendidikan di Indonesia mengingat bibit – bibit unggul di negeri ini sangat banyak dan sayang untuk dikaburkan fokusnya dari bakat menonjol yang mereka miliki.

putra putri harapan bangsa :)
                Alangkah lebih baiknya jika dari usia dini mereka diarahkan sesuai bakat dan minatnya dan dilatih lebih baik agar hasil untuk masa depannya lebih maksimal.Memaksakan anak menguasai banyak mata pelajaran yang bukan bidang kemampuannya mungkin menambah wawasan dan kecerdasan,tapi perlu diingat itu sangat mengurangi fokus anak terhadap bakat menonjol yang dimilikinya.Dengan peran serta orangtua,para guru dan pemerintah dalam mengambil kebijakan yang terkait dengan dunia pendidikan,bukan tidak mungkin anak bangsa ini semakin membahana di mata dunia dengan profesi sesuai keahlian yang dimilikinya untuk turut serta membangun bangsa.

Jumat, 09 November 2012

Bukan Seorang Guru Biasa :)

   Guru,suatu profesi mulia yang mungkin terasa berat untuk dilakoni.Dengan segala tanggung jawab yang dipikulnya,guru menjadi salah satu tolak ukur keberhasilan seorang murid,produk keluaran hasil didikan guru yang nantinya akan bersumbangsih besar terhadap pembangunan negara ini.Tapi,semakin modern jaman ini peran guru seakan hanya menjadi pengajar saja.Peran sebagai pendidik sedikit demi sedikit terkesan mulai terlepas dari sebagian sosok guru.Mungkin karena tergerus pengaruh jaman yang kian liberal berkembang.

kegiatan bu guru mengajari murid


   Jaman sekarang,guru yang terlihat wibawa dan bisa mencuri hati muridnya adalah guru yang bisa menjadi primadona terutama untuk murid semacamku.Guru dengan tipe ini memang sudah semakin jarang ditemukan,apalagi yang benar - benar menaruh kepedulian tinggi kepada muridnya dan memperlakukan murid selayaknya anak sendiri.Bukannya tidak banyak,tapi aku hanya mengambil contoh salah seorang dari beliau beliau yang kukagumi.Contohnya adalah Bu Sani,guru Kewarganegaraanku ketika SMA adalah guru yang benar -benar jempolan menurutku.Bukannya yang lain tidak se jawara beliau,tapi caranya yang sangat keibuan dan lembut bisa membuat murid yang sempat bandel sepertiku ikut memperhatikan cara beliau mengajar dan menyampaikan materinya.

Bu Sani Sukamta,guru kami tercinta :)

   Bu Sani,wanita Jawa tulen dengan  logat Jawa yang kental dan khas ini rela menempuh jarak berpuluh puluh kilo jauhnya dari rumah beliau di Jogja menuju sekolahku yang letaknya di jantung Kota Magelang ini tanpa kenal lelah.Bahkan Bu Sani tak pernah terlambat walaupun jarak yang harus beliau tempuh cukup jauh,mengingat rata – rata pengajar di sekolahku berdomisili sekitaran Kota Magelang dan sekitar.Hujan dan panas pun tak menjadi penghalang bagi beliau untuk tetap mengajar.Subhanallah banget Ibu Guru satu ini,padahal murid - murid nya suka bandel dan telat tapi beliau tetap sabar.
   Wajahnya yang teduh dan sosoknya yang keibuan membuat kami merasa beliau adalah ibu kedua kami walaupun kami cuma siswa beliau.Dengan tenangnya beliau mengajari kami pelajaran Kewarganegaraan,pelajaran yang sebenarnya cukup membosankan untuk sebagian besar murid.Toh,kami tetap warga negara seharusnya ngga usah lah ya diajarin mata pelajaran ini lagi.Mungkin sebagian murid beranggapan begitu,tapi beliau tetap bersemangat mengajari kami pelajaran Kewarganegaraan.
   Bu Sani juga guru yang penyabar dan paham betul tabiat murid - muridnya.Apalagi saat siang menjelang,betapa mudahnya kantuk menyerang dan nyawa yang masih terkumpul mendengarkan pelajaran yang dianggap membosankan bisa dihitung dengan jari.Banyak murid tak sadarkan diri terbawa ke alam mimpi mengabaikan pelajaran penting yang beliau sampaikan.Tapi beliau sama sekali tidak marah,hanya sesekali menggelengkan kepala dan menyuruh untuk cuci muka.Begitu seterusnya,bahkan untuk murid - murid yang tukang tidur dalam berbagai situasi beliau tetap sabar.Mungkin kalo pengajar lain,sudah habis kami dimarah - marahi.Tapi cara beliau malah membuat kami jadi ngga enak sendiri dan berusaha jadi anak baik,apalagi ini pelajaran Kewarganegaraan yang diajarkan Bu Sani.Selain itu,Bu Sani juga pendengar yang baik lho.Bahkan untuk murid yang curhat beliau memberi nasehat dan saran yang bagus dan tokcer.Beliau dekat dengan para muridnya dan selalu tersenyum ramah saat bertemu dengan siapa saja.
   Berhubung dengan nilai,Bu Sani juga baik banget looh.Beliau ngga pelit memberi nilai,ya Allah ngga ngerti lagi deh bu guru ini baik banget.Dengan nilai Kewarganegaraan yang cuma seberapa tetap diluluskan tapi dengan syarat.Bu Sani bilang biar kami tetap belajar,mau dapet nilai kamu tetap ada usahanya.Itu intinya.Dan kami menurut apa kata beliau dengan manisnya.Karena itu perkataan Bu Sani,guru yang kami sayangi dan kami akan dengan senang hati menuruti meski agak protes sedikit.Maafkan kami yang sering kebocahan ini ya,Bu.
   Sampai saat kami telah lulus,tak luput mampir ke kantor guru sekedar sungkem kepada Bu Sani untuk sekedar mengobrol dan ber haha hihi.Sekarang,walaupun hal itu jarang bisa kami lakukan,tapi jasa Bu Sani tetap diingat oleh murid – murid nya sebagai sosok keibuan yang tak hentinya sabar mengajarkan kami tentang Kewaranegaraan dan mendidik kami menjadi lebih berguna.
  Dan untuk guruku tercinta,Bu Stallichusani Sukamta selamat menempuh usia baru.Semoga semakin banyak guru yang tak hanya sekedar mengajarkan pelajaran tetapi juga bisa menjadi pendidik yang baik bagi murid – muridnya.Semoga semakin banyak guru yang bisa memajukan pendidikan negeri ini,tak hanya dengan ajarannya tapi juga dengan didikan bagi murid – muridnya agar semakin berguna bagi bangsa dan membahana di mata dunia. :)

 


Senin, 05 November 2012

Tentang Sepasang Sandal

Sepasang sandal berwarna putih,sendal Baim namanya
Karena si Baim pas jaman unyu unyu masih sering memakainya
Sandal itu saksi,bagaimana aku pernah terseok jatuh dan terkapar
karena kecerobohanku berkendara dan terpental jatuh
Saksi dimana aku harus dipapah 7 orang dan tak bisa berjalan kaki selama 3 hari
Saksi aku pernah menjadi orang yang sangat ceroboh
Untung semua baik baik saja sampai sekarang
Sandal yang sudah semakin usang itu masih kusimpan,
sesekali dipakai walaupun pernah menimbulkan insiden lain
Tapi aku sangat menyayangi sandal itu,sepasang sandal Baim pemberian Ibu :")

Saat Keyakinan Berbicara

Satu,hal itu yang kerapkali mengganjal pikirku
Hal yang kerapkali membutakan akal pikirku karenamu
Jatuh cinta memang tak dilarang
Mau berkomitmen juga silahkan saja,dengan siapapun asal sejalan
Tapi itu tak berlaku untukku
Tak juga untuk menjadi bagian dari keluarga harmonisku
Perbedaan memang indah
tapi kau tetap harus berprinsip
Perbedaan harus dipersatukan,tapi bukan dengan ikatan itu
Saat hatimu bicara,tapi keadaan membuat semua pudar
Saat hati bertabrakan dengan keyakinan
hal mana yang akan kau pilih?
Pertahankan?
Apa yang kupikirkan?
Dikeluarkan dari keluarga bahagia ini atau memotong jalan cerita kita di persimpangan ini?
Aku tak ingin melakukan keduanya,tapi keharusan memilih satu diantaranya yang akan menentukan
jalan ke depannya :")

 Sometimes condition like this could happen anytime
But,I hope it's not one of mine

Anggi Restiana :)

Autobigraphy of mine #short version :")


     Namaku Anggi Restiana Dewi sejak kecil biasa dipanggil Anggi.Aku anak pertama dari empat bersaudara.Tiga adikku adalah laki – laki sehingga aku terkenal sebagai cewek tomboy.Aku lahir dari sebuah keluarga yang bahagia dan sederhana di sebuah kota kecil bernama Magelang.Ayah dan ibuku berwirausaha demi menopang kehidupan kami sehari – hari.
Aku bersekolah di TK Perwanida,dimana aku selalu naik becak yang mengantar jemputku bersama teman – teman setiap harinya.Sekolah Dasarku adalah SDN 2 Grabag dimana masa – masa bahagia,kejayaan dan masa kelam dilalui oleh bocah ingusan sepertiku. Sejak kecil cita – citaku adalah menjadi dokter yang sukses merangkap profesi penyanyi.Aku terkenal sebagai anak perempuan yang cerdas,ceria dan selalu bersemangat.Peringkat pertama selalu kudapatkan dari kelas 1 hingga 3 SD.Akupun juga merupakan ketua kelas.Hobiku adalah bernyanyi,bermain bola dan melakukan kegiatan dan petualangan menyenangkan bersama teman – teman.Kebanyakan teman – temanku adalah laki – laki sehingga aku terkenal sebagai anak perempuan yang tomboy.Tetapi,ujian besar datang saat tahun ajaran baru menjelang.
     Kenaikan kelas 4 SD adalah memori kelam bagi hidupku.Setelah pembagian rapor,liburanku menjadi hal yang paling mengerikan.Tepat pukul 4 sore,saat tak ada orang dirumah peristiwa itu terjadi.Sepanci besar masakan berkuah santan dengan seisinya tumpah ke tubuh mungil ini.Dengan sisa kesadaran dan tenaga aku berlari terseok – seok mencari bantuan.Berbagai cara dilakukan untuk menolongku,bahkan 5 liter air yang masuk ke tubuhku tak kuasa membendung panas yang kurasa.Aku hanya bisa tergeletak tak berdaya di ranjang rumah sakit yang memuakkan,membatasi keinginanku untuk melihat dunia luar.Satu persatu orang pingsan saat menjengukku,bahkan Ayahku jauh datang dari Jakarta dan juga pingsan.Hari dimana perban yang selama ini membalutku seperti mumi dibuka,aku marah pada keadaan.Kubanting cermin yang dokter sodorkan. Setelah hampir sebulan aku kembali kerumah dengan perasaan yang porak poranda.Kembali ke sekolah dengan keadaan yg benar2 terbalik..“Sahabat2” itu meninggalkanku,menghina dan menjauhiku.Tetapi karena dorongan semangat keluarga dan orang – orang yang tulus mendukungku aku berhasil bangkit menjadi diri yang baru,dimulai dengan peringkat 5 di kelas 5 SD dan peringkat 2 di kelas 6.Keinginan dan cita – citaku menjadi dokter pun semakin kuat.
    Aku bersekolah SMP di SMP N 1 Grabag,banyak orang baru kukenal,banyak sahabat dan suasana seru di SMP ini.Aku mendaftar SMP ini karena keterlambatan info yang kudapat untuk mendaftar SMP N 1 Magelang sehingga aku bersekolah di sini.Luka lama bukan halangan bagiku berkembang.Aku menjadi pribadi yang lebih apa adanya dan tetap mendapat peringkat 5 besar.Tetapi jiwa ketomboy an ku tetap tak hilang,aku tetap menyukai sepakbola dan sering ikut acara sepakbola putri antar kelas di sekolahku.Selain itu,aku menjadi anggota Bantara Pramuka.Di SMP ini berbagai cerita kenakalanku terjadi.Sebagai remaja yang sedang berkembang aku juga memiliki sisi pemberontak,sering telat,dan tidur dikelas menjadi rutinitas.Bahkan membolos pun kulakukan.Pernah suatu saat kelas 3 SMP aku terlambat pada mata pelajaran Geografi berturut turut 3 kali,dan diminta menutup pintu dari luar/tidak boleh masuk kelas.Sempat raporku berubah warna menjadi merah saat awal kelas 3.Ayahku marah besar saat melihat peringkatku terpuruk.Di kelas 3 SMP 1 Grabag ini,aku termasuk siswa di kelas khusus yang isinya 40 besar peringkat dari keseluruhan siswa.Aku belajar dengan caraku,tidak peduli perkataan teman kelas lain yang mengkritik ke santai an ku ini.Aku berhasil meraih 5 besar peringkat kelulusan.
   

Setelah lulus SMP aku melanjutkan sekolahku di SMA N 1 Magelang ,sebuah SMA favorit di Kota Magelang.Kegiatan yang kuikuti di sekolah ini sedikit karena ketidakminatanku pada beberapa hal.Pramuka di SMA ku bukan hal wajib,cepat bosan yang kurasakan saat mengikuti beberapa kegiatan sekolah.Aku masuk dalam sebuah kelas SBI atau Imersi dengan beberapa tahapan tes.Bukan keinginanku,ini paksaan Ayah sehingga aku menjalaninya setengah hati.Kelas ini dihuni orang – orang yang sama selama 3 tahun.Aku tetap bertahan di kelas ini,meski masih setengah hati pada awalnya tetapi teman – teman ku yang seru dan baik membuatku betah.Aku harus tetap berada di kelas IPA khusus ini demi cita – cita ku menjadi dokter.Namun,aku tetaplah aku,Anggi yang masih sering ke sekolah telat dan beberapa kali upacara dijemur di lapangan,tidur di kelas selama pelajaran dan satu hobi ke toilet yang membuatku mendapat panggilan “ Miss Toilet”.Satu kegiatan yang sangat ingin kuikuti adalah Pecinta Alam,tetapi ayah ibuku tidak mengijinkan.Praktis selama SMA aku lebih banyak memiliki teman dari luar sekolah karena kursus maupun bimbel yang kuikuti.Aku mengikuti kursus di EF,tetapi satu hal yang kusesali adalah keluar kursus ini saat kelas 3 SMA.Aku lulus dengan nilai sangat mepet,bukan karena apa tetapi saat itu aku terkena virus Kpop.Terdengar bodoh memang.Aku bersyukur menjalani masa SMA ini dengan ceria dengan banyak cerita tercipta,tentang kebodohan,sekolah tua yang penuh kenangan ini juga mengajariku banyak pelajaran berharga,cinta pertama yang bodoh dan banyak hal tak terlupakan berawal dari sini,SMA 1 ku tercinta.
     Cita – cita dokter membuatku serius belajar,bimbingan dan segala persiapan kulakukan,mendaftar di universitas yang kuinginkan pun sudah kulakukan dengan segenap harapan.Aku ingin menjadi dokter,apapun yang harus kulakukan.Namun,takdir berkehendak lain.Aku ditolak di semua sekolah kedokteran itu,terpukul rasanya.Harapan satu – satunya hanyalah SNMPTN.Aku berdoa setiap siang dan malam demi cita – cita mulia ini.Lagi – lagi,Tuhan menunjukkan ini bukan jalanku.Aku diterima di pilihan kedua,menjadi guru seperti saran orangtuaku.Itu bukan hal yang kuinginkan.USM STAN dan ujian STIS pun tak luput dari pandangan mata.Dengan bekal nekat dan sebuah buku soal bahas,aku belajar semalam sebelum USM STAN.Dan hasilnya aku diterima,senang rasa hati ini bisa diterima di sekolah yang disarankan oleh orangtua ku.
     Kehidupan awal di STAN,benar – benar bertemu dengan orang – orang baru yang membawa ceritanya masing – masing,termasuk cerita sekolah lama yang mereka tinggalkan.Keikhlasan hatiku membuat kehidupan yang kujalani di kampus ini lebih berwarna,aku mengikuti Vocawardhana,SMC dan akhirnya keluar.Aku lebih aktif di organda dengan berbagai kegiatannya karena sebelumnya aku keluar dari diklat STAPALA,Kelompok Pecinta Alam STAN yang ingin kuikuti.Tingkat 1 yang sangat berwarna,jalan – jalan,karaoke dan berbagai event kampus tak luput kuikuti termasuk kontes menyanyi PLASTIC.Kelas yang seru juga membuatku betah,kecuali satu hal.Karena keisengan teman sekelas menjodoh – jodohkan ku dengan seseorang ini kami pun malah semakin jauh.Kebodohan demi kebodohan terjadi,dan hingga kenaikan kelas tiba kami dua orang yang tak pernah saling kenal.Parahnya lagi,kenapa harus orang seperti itu.Selama di kampus ini,aku dikenal sebagai gadis yang aktif berkegiatan,sering hang out bersama teman – teman dan tetap menjadi Anggi yang apa adanya.Tingkat dua pun kulalui dengan akhirnya menjadi Anggota STAPALA,senang rasanya akhirnya aku dapat bergabung.Diklat yang keras membuatku mengabaikan banyak hal,termasuk melupakan sejenak kegalauan yang selama ini menggelayutiku.
     Tentang tahun terakhirku sebagai mahasiswi D3 Pajak dikelas 3O TROJAN ini,sebuah kelas yang diisi beragam jenis pribadi yang bersatu karena nasib acakan pembagian kelas.Kelas yang sempat menggila dan membuatku lupa pernah galau.Bersyukur aku berada di kelas ini,melakukan hal - hal gila termasuk di make over saat acara Table Manner macam sehari menjadi Cinderella haha.Tapi aku bahagia.Semoga tahun terakhir ini bermakna dan semakin penuh warna :)
     Sekelumit cerita tentangku yang memang remaja dan jatuh cinta,tapi keluarga dan kesuksesan tetap prioritas utama.Aku ingin menata kembali cita – cita yang berbelok jalan.Aku tak ingin terpuruk karena laki – laki seperti kata ayahku.Aku ingin lulus,biarkan sekali saja IP ku cumlaude,aku ingin mereka bangga.Aku ingin sukses dengan jalan yang kutempuh di kampus ini,STAN.Insyaallah :)