Selasa, 27 Januari 2015

My Travelling Postcards and Mails

    Missing the old times when I was still doing snailmailling with my cousin in Semarang, and my thirst of writing the post-office related things, I’m interested joining the postcrossing things. Signing up for free and doing the postcrossing since I submitted request to get the address of my card recipient, I finally get my sense of sending and receiving letter and postcard again. This account in postcross isn’t enough for me. I wanna have penpals too, and get some of penpals after some of them give likes in my instagram posts. We start to have a chat and decide to be penpals, oh I hope the letter will reach me soon. I’d love to do the corresponding letter, it will be lovely.
   Having some postcrossing, and exchanging postcard after chatting by DM, I get the chance to have penpals by writing letter. Some willing to write first to me and I’m looking forward to accepting the letter soon, while some want me to send the letter first. Hihiihi
These various new friends I get comes from foreign country of course, but there’s Indonesian too. They comes from Turkey, Russia, Lewisburg, Thailand, Germany, Uruguay, and Belgium (he’s not in reach sadly). My favourite persons so far are the Turkiye ones, they’re so friendly and beautiful. :”>
   Buying lovely postcards in post office isn’t as satisfying as the old times. They provide limited kind of postcards, and it makes me confused at first. Since I’m new and ashamed If I send those cheap and limited postcards to my penfriend, I’m looking for them in other places. Luckily I know my senior, Kak Yella is doing postcrossing too. I know the online shop for postcards and get it on hand after two days. I’m so happy receiving the package ontime. Yeayyy, start writing and get ready to send them to those gals.
Spending xxx rupiahs for buying online and send those postcards to Europe, costs so much money hahaha. I don’t have a penny now. Then I start to think of making my own postcards. And voilla, I collect the pictures if Indonesian beauty to be printed and some made by my own hands hahaha. I spend my precious weekend to look for an advertising studio to print the postcards and buy some paper to create my own letter. And here they are, some of my masterpiece wkwkwk



IMG_20150124_111346
outgoing mails..
IMG_20150122_121529
this is outgoing postcards to Uruguay :"
20150124_111120
outgoing postcards to Germany and Russia
20150124_110652
the ready stock for being sent
20150124_103642
printing my own postcards
20150121_112408
this is the product of online shop I talk about
    20150124_110559 20150121_112241 20150121_110514

Hope to get reply soon, and my postcards and letter reach you soon, pals. I’m really excited to have this global friendship
Full of excitement and love,


Your Penfriend,
Anggi

Bikin Bekal Yuk !

    Bosan dengan makanan warteg dekat kantor yang terbatas, membawa bekal sendiri adalah salah satu alternative terbaik untuk menghemat rupiah. Selain irit, makanan yang dimakan pun kita tau takaran sesuai daya tampung perut sendiri. Sebagai cewek mandiri *bukan BRI atau BCA*, membawa bekal adalah urusanku sendiri, memasak bekal sendiri dan menyiapkan semua sendiri. Maklum emak sama bapak sibuk ngurusin warung makan, daan memang sedari kecil bisa masak jadi it’s oke wae lah
   Sempat masak memasak juga dengan makanan hambar ala diet mayo dan akhirnya berhenti, akhirnya aku lebih memasak bekal yang penting sayurnya banyak. Dan ini adalah salah satunya, Kwetiau goreng feggie *namanya sok idih ya*
.
20150115_073237
Bahan :
  • Kwetiau
  • 1 ikat Sawi/bisa diganti sayur hijau lain, missal brokoli atau kubis, dirajang
  • 2 butir tomat, separuh diiris untuk tumis
  • 2 butir telur
  • 6 siung Bawang,cincang
  • 6 biji cabe, iris
  • Garam secukupnya
  • Lada secukupnya
  • Gula aren secukupnya
  • Minyak goreng/ margarin
Cara Membuat :
  • Rebus kwetiau, tiriskan
  • Panaskan sedikit minyak/margarin dalam wajan
  • Bawang digeprek dan dicincang halus, masukkan, tumis hingga harum
  • Masukkan irisan cabe, gula aren, garam, lada, tomat
  • Setelah baunya harum, masukkan sawi dan masak hingga agak layu,
  • Tumis dan masukkan telur, dilanjutkan dengan kwetiau
  • Aduk hingga tercampur rata, bisa ditambah bumbu sesuai selera
  • Jika ingin lebih berwarna cokelat tambahkan kecap aduk rata
  • Kwetiau goreng siap dihidangkan
Resep di atas praktis kan? Daripada makan di warteg melulu, jadi anwar alias anak warung. Mending jadi arum kan? Anak rumahan dengan makanan dibikin di rumah. Selamat mencoba, mari selamatkan perut dengan menyaring sendiri makanan kita ~
Happy tummy ~
Anggi Restiana Dewi

Yang Membuatku Rindu Pendakian

Perjalanan dengan berjalan kaki yang jauh dalam kebersamaan
Rintik rintik hujan yang sempat memporak porandakan kesenangan canda tawa dan kesantaian berjalan
Muka – muka yang mulai kelelahan
Keringat bercucuran dan nafas yang semakin terengah saat jarak mulai jauh dari peradaban
Langkah terseok atau merangkak karena jalur yang licin tak karuan
Tawa sakit dan perih tapi geli karena bergelimpangan jatuh tergelincir
Canda tawa di sekeliling camp yang dipenuhi gemerutuk suara gigi karena kedinginan
Potong memotong bahan makanan dan masak bersama dengan canda ria
Aroma kopi yang menyeruak membaui seisi tenda
Dan candaan saling ejek yang satu dua kali menyakiti tapi membuat rindu saling menertawai
Ketinggian yang semakin menunjukkan sifat asli setiap peserta perjalanan
Summit attack yang selalu penuh cerita dalam setiap perjalanan berbeda
Kepuasan mencapai puncak dan foto alay ala kadarnya yang penuh gaya
Kulit gosong terbakar dan mengelupas pasca pendakian
Dislokasi lutut atau keseleo dan kecetit karena perjalanan jauh dan punggung pegal karena carrier berpuluh liter beratnya bergelayut manja di punggung
Cerita perjalanan yang selalu penuh warna, skandal dan bullyan yang menghibur di perjalanan
Aroma rumput dedaunan dan alam yang damai dari hiruk pikuk
Aku rindu semua tentang pendakian
Sudah 3 bulan, aku rindu mengajak kaki yang mulai manja ini menapak ketinggian
Semuanya, tentang perjalanan, gunung hutan dan kebersamaan dalam perjalanan

IMG_1608
“ Now I see the secret of making the best person.
It’s to grow in the open air to eat and sleep with the earth.”

Being Immortal

   Nothing lasts forever in this world, and no one will live forever. That’s true. But what about writing? Whats up with writing? There’s some saying, “ By writing you’ll become immortal.” Believe it or not you’ll become Immortal by writing, and I’m totally agree with this saying. People may live and die, but memories last, and one of them is the written one. Believing this saying and my wanting to keep memories alive, then I remember my past trips that haven’t been written well and disappear as the time goes by. As for daily I diligently write my daily life in diary since junior high. But when I was in 2nd grade of Junior high, the diary got burnt. Not incidentally, I hate the stories inside it then burnt it ahaha . My temper was extremely dangerous.. I write those life stories in my own style of writing (you can say it lebay) and started to write my diary in English since early 2014. I can’t believe this is my 2nd year of English diary :3 The writing of my trip and travel experience still in progress of remembering some missing trip that haven’t been written. :”> And for the rest of travelling stories have been written in some good way I think hahaha
   You may remember the trip, how it goes, the details during the time of your trip or the time being near, but you’ll not be able to remember it forever. Write the trip into good writings may give you good guts, feeling and its own satisfaction. You may be lazy to write the detail of the trip by the time being. But when years passed by, you’ll forget the detail and regret it later why you didn’t write in such good opportunity. This is why I started to collect memories and write as many as possible. Some of my writings maybe too subjective, but it’s okay since I write it on my own. The person who’s in the same trip may write their own version If mine isn’t good enough. Hihihii

20150110_105436 20150110_105326

   I’ll just deal my trip will turn out into good writings by organizing them, now moving some important writings from my blogspot into the wordpress. Let’s just call it duplicating Hahahaha.. I have 3 blogs now, 1 tumblr, 1 blogspot and 1 wordpress. Let’s organize and start writing good things in proper way hihihi. I believe that someday even when I die, my kids and the next generation will still remember me by the time they find my writing. I’ll become immortal, right?

Kamis, 15 Januari 2015

Status Nanggung Kangen Jaman Kuliah ~

    Senajan anggonku kuliah ora koyo kampus liyane sing isa exchange menyang ngendi - ngendi, kampusku nduwe sensasi ngangeni bedo koyo kampus laene. Kampus kedinasan sik jenenge STAN, lokasine ing Jurangmangu Bintaro iki kampus sik terkenal, dan makin terkenal kaet kasuse Gayus. Njuk kabeh - kabeh yen ngunekke kampusku sakpenak udhel, yen takon sakpenake dewe, " Adek kelase Gayus yo? Wah, calon pengawe pajak, koyo Gayus dong." Mbok pikir diunekke kaya ngono enak ndes? Sik nggawe perkara wong siji, kabeh almamatere kena, padahal yo ora mung Gayus tok sik nggawe kasus korupsi lan sejenise, le mbahas kasuse ning media lebay sumpah ra entek entek. Paling wong - wong sentimen lan do sirik ki lebay yen ana kasus nyangkut almamater kampusku. Yo maklum, mlebu STAN ki angel lan kuliahe gratis alias dibiayai negara. Lha angkatanku wae seko pendaftar 113.000 sik ketampa ming 3.000, kuliah ngadepi DO alias drop out tiap semester yen ora memenuhi minimal IP lan absen. Sangar to? Sangar sih, tapi aku kuliah yo teko asal taklakoni, lha piye meneh, iki jenenge the power of doa orangtua. Sekolah sik takpengeni blas ra ketampa kabeh, giliran kon ng UNY lan STAN malah ketampa, kui 2 nggon sik paling direstui wongtuaku. Gusti Allah ki Maha Adil, yen aku kuliah ning kampus sik mbiyen takpingini wongtuaku makin pontang - panting nggolekke duit, anak mbarep sisan adhi - adhi ne yo butuh sekolah. Wis alhamdulillah yo isa kuliah, gratis sisan..

Iki lho sekolah sik jenenge STAN ciyee




    Cita - cita oleh sakduwur langit, tapi realistis kuwi penting. Asline pengen dadi dokter kawit cilik, po meneh tau kena luka bakar tansaya pengen. Wis tak betah - betahke ning kelas imersi sik lanangane ming 5 iji, lan bocahe pinter - pinter, untung bocah - bocahe penak lan apikaaan, sanajan ra kompak - kompak banget. Pengenku ki pindah IPS, kelase luwih rame lan seru, ora koyo kelas IPA sik garing kemripik, nanging aku ra pindah wong cita - citaku dadi dokter. Yen ngerti aku kuliah STAN ngono aku pindah sisan, yen ngerti aku ra dadi dokter. Hahaha Isane mung mengandai - andai, ra apik. Ana sik disesali, ana sik patut disyukuri. Yo sanajan aku kuliah STAN dan digantung penempatan, paling ora beban nyekolahke anak gawe wongtuaku berkurang. Mugo - mugo wae ndang penempatan lan rapelan hahha selak taktunggu - tunggu, list pengeluaran wis ngawe - awe..
    Ngomong - ngomong soal kuliah ning STAN, abot ra abot sih nek dirasakke. Yen ngoyak IP karo target ngoyo, yo abot, yo ngrekasa po meneh sing bendinane sinau sampe jarang turu. Nanging kui dudu aku HAHAHA Ora patio abot yen kowe mung dadi survival, sinau yen meh ujian, gaweane tura - turu ning kelas, ono tugas teko digarap selow wae, tentir mrono - mrene yo asal melu wae. Yen iki aku banget wkwkwk. Asline aku ra seneng pelajaran akuntansi dan kawan - kawan, po meneh aku kuliah jurusan Pajak, lahke muntah kowe maca peraturan sik sebajek kere. Rada mawut - mawut uripku nek soal pelajaran, yen sregep sih asline isa. Eleke aku yo kui, gelem sinau yen babagan sik disenengi, yen ra seneng yo wis teko selow. Yo ngene iki hasile, IP aman lah, peringkat? Ojo ditakoni hahaha, wisuda wae lungguhe ning bangku mburi - mburi sik wis arang wedhoke :V
    Kuliah ning STAN iku penaak banget, kaya SMA season 2 hahaha. Sekolah nggo seragam duwuran kemeja warna cerah, ngisoran rok/celana gelap, lan kelase setahun bareng, meh kaya SMA pokoke, ditambah ana acara kaya makrab, acara Festival kedaerahan lan liya - liyane. Ana sik nyenengke ana uga sik marai sedih.
DO does exist ning STAN, sedih rasane nalika kanca ke DO lan dewe ra isa apa - apa, rasane kelangan kanca gara - gara DO kui ra penak asli bro. Yen ra percaya rasakke dewe kuliahe ning STAN. 
    Wis kelewat 1 taun luwih masa kuliahku rampung, wis wisuda, magang golek dewe bendina KRL an mangkat kerja empet - empetan kaya sarden, saiki wis tes lan di training ning kantor pajak wis diopeni negara. Status saiki ki nanggung, PNS durung, mahasiswa wis ora. Selak pengen ndang kerja tenanan, pengen kursus werna - werna, pengen kuliah maneh dadi mahasiswa. Aku kangen kampus, kangen urip jaman kuliah. kangen balik mbengi amarga rapat po mung dolan ning Lawson po warkopan, kangen nonton bal - balan keplak - keplakan, kangen suasana kampus, kangen klayapan ning posko STAPALA sing wis kaya keluarga kedua, kangen mrono mrene golek tebengan lan kanca lunga isih gampang, kangen nonton futsal ndelok gebetan nendang bal, kangen nyanyi, kangen karaoke, kabeh - kabeh tak kangeni, kabeh urip jaman mahasiswa, kampus, Bintaro, sak ujian - ujiane wae tak kangeni, sanajan kerep keturon pas ujian, kangen teko, lungguh, turu gojekan ning kelas kaya ra ana beban, kangen udan - udan hahaha

nongkrong Lawson maen kartu, guyon pekok

ki foto jaman tingkat 1


karaoke tingkat 1 kangeen cah
Iki kelas 2B ~
Kelas Trojan semrawut

wisudaaa bareng cah kelas Trojan

alay sih, tapi geli dewe

pengarahan sadurunge OJT, STAPALA bagian DJP

jaman munggah Argopuro, Oktober wingi
    Wis lulus, mulai training, ning Temanggung sisan, rasane kaya kelangan akeeeeh banget kanca, padahal pancen wis fasene bar lulus lan wis ra mahasiswa fase urip geser ning fase luwih serius, dunia kerja, lan perumah tanggaan. Kerasa banget umur 22 tinggal sesasi maneh, wis meh 23 umur - umur undangan ulangtahun wis maleh dadi undangan nikah, apa meneh cah STAN - Setelah Tamat Akad Nikah iku pancen beneran kedadean. Akeh kancaku wis pada nikah, ana sik wis meteng, nduwe anak malah. Aku isih dadi tim kondangan hore - hore hahaha. Kok umur 22 isih jomblo sih Nggi? Akeh sik do iyik takon, kerep do ngece gara - gara aku sih jomblo. Yaelah bro, umur semene mah meh golek yang nanggung. Yowislah kalem, mending golekke sik cocok daripada iyik ming ngece wae. Wis ah, sik penting kabeh dilakoni wae, kabeh bakal rabi yen ketekan mangsane. Yen jodoh bakal ketemu ning pelaminan lungguh sebelahan, yen ra jodoh bakal ketemu juga nanging salaman karo mantene hahaha..
Keep calm lan tunggu rapelan, penempatan ~

Anggi,
lagi random lan kangen jaman kuliah

Senin, 12 Januari 2015

Caving 2012

    Divisi yang sebenarnya kuinginkan saat memutuskan mengikuti diklat dan akhirnya dilantik menjadi anggota STAPALA adalah Arung Jeram. Karena phobia ku pernah tenggelam, aku malah memilih divisi caving









Makrab ala – ala Trojan


                                                                          
   Setelah rebut dan terancam batal, makrab kelas 3O Pajak diadakan dengan peseerta yang lumayan 24 orang. Lumayan banyak yang ga ikut maksudnya hahahha. Ga apa lah, yang penting jadi udah gitu aja. Makrabnya rusuh parah, setiap yang tidur di perjalanan diteriaki pake Toa, tega ya, iya namanya juga kelas peak. Sampai di Puncak, setelah istirahat bentar games part 1 dimulai hahhaha yaampun ngakak lah ini siram – siraman, cebur – ceburan, gebleg banget ketawa ngakak.
   Acara malam adalah nominasi dan award, for Godshake aku dapet award Terjancuk. -____- Parah banget ya, image kasarnya ngena banget. Makasih, terharunya terharu malu kalo ini hahhaa. Ditambah ada truth or dare dan hampir nangis karena cerita kejadian masalampau *hayah*.
   Pagi berikutnya adalah waktu trekking ke air terjun. Ternyata kaya gitu doang air terjunnya, kecil ngalirnya, tapi ya lumayanlah daripada engga hahahha. Hari ini kami pulaaang, dan hujan deras. Dan aku malah main – main air di jendela bis sampe basah kuyup. Hihiihi setidaknya biarpun pesertanya cuma seuprit aku seneng aja ~