Bulan puasa adalah bulan yang sangat tepat untuk berburu
pahala, itu pula alasanku tetap bertahan sebagai pengangguran di rumah selama
puasa. Idealnya sih semakin sering khusuk beribadah, kapan lagi aku bisa
nganggur begini sebelum datang masa kamu pulang setahun sekali akhirnya aku
memutuskan untuk ga terlalu bingung mau apa dan kemana selama Ramadhan ini. Di
rumah, masjid, keluar baru saat aku naik Gunung Prau kemaren kemaren.
Awal puasa, masa menyenangkan untuk ke masjid taraweh.
Melihat barisan shalat yang penuh dan ramai orang ingin jamaah teraweh, suasana
Ramadhan sangat terasa. Ah, tapi itu semua cuma kamuflase, semakin hari barisan
semakin berkurang banyak, satu baris , dua baris dan seterusnya. Sedih rasanya,
anak muda jaman sekarang, anak – anak jaman sekarang tak seperti dulu jamanku
yang setia menenteng buku untuk mencatat ceramah dan ibadah selama puasa.
Kangen banget jaman kanak – kanak, bawa buku ke masjid minta tanda tangan Pak
Kyai. I’m getting old already.
Perasaan bertambah tua itu menyedihkan, ya ditambah banyak
cewek di kampungku sudah punya momongan, nikah, entah ilang ke mana, paling
tersisa tinggal tak banyak seberapa orang. Dan aku salah satu yang masih
bertahan hahaha kesepian sih tapi ngapain aku harus buru – buru seperti mereka
kalau belum siap toh akhirnya juga sama saja tugas istri ya begitulah. Sedangkan
cowok – cowok yang sudah mulai dewasa sibuk dengan urusan mereka sendiri, entah
aku tak begitu ambil pusing. Cuma sedih, keadaan kini tak semenyenangkan dulu. Ah
semua cepat sekali berlalu dan aku tak pernah tau bagaimana masa kecil yang
indah sudah menghilang ditelan waktu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar