Arung jeram, ya olahraga yang terdengar seram untukku karena tragedy
Cimandiri yang pernah menimpaku dan menjadi bahan bully tiada henti untuk anak
posko STAPALA. Bisa dibilang trauma tak
bisa berenang, pernah tenggelam, sekali arung jeram di sungai kena flip yang ya
bisa dianggap bikin kapok untuk rafter amatir sepertiku ini justru malah
memberi semangat sebaliknya. Aku ingin ikut arung jeram selagi bisa, selagi ada
kesempatan dan uang tentunya. Perlu beberapa bulan untuk menyingkirkan perasaan
takut yang berlebih ini, apalagi setelah Cimandiri aku selalu “gelagepan”
setiap mandi, telinga berdengung seperti mendengar arus sungai. Memang agak
berlebihan tapi begitulah, namanya juga trauma.
Beberapa kesempatan setelah Cimandiri tak kusia – siakan, meskipun
dengan teriakan kacau setiap melihat jeram aku berkesempatan ikut dalam
pengarungan – pengarungan itu. Dimulai dari Sungai Cisangkuy di Bandung,
sebagai satu – satunya STAPALAwati aku tetap ngeyel ikutan. Bahkan sebelum
pengarungan aku memaksa sholat meskipun itu belum masuk waktu duhur dan
dimarahi Gamping, Lunas, ya saking takutnya kena flip. Dan Alhamdulillah, tanpa
flip J
Pengarungan lain yang sukses
tanpa flip adalah Fun Rafting STAPALA di Cisadane Atas. Meskipun aku sempat
tercebur sungai karena ditendang peserta lain, Alhamdulillah pengarungan ini
lancar.
Selain dengan STAPALA, pernah aku
mengikuti Jambore Nasional Solo Traveling arung jeram di Sungai Serayu
Banjarnegara. Meskipun aku peserta paling parah dihajar ombak sungai tapi
pengarungan berjalan lancar. Ya, dengan hidung lecet berdarah kesampluk dayung
pengarungan Serayu ini membawa cerita gembiranyan sendiri. Getting satisfaction
in my bloody rafting this time!
Alhamdulillah, setidaknya sudah
beberapa trip berhasil kulalui setelah trauma. Semoga semakin banyak kesempatan
trip arung jeram yang bisa kuikuti. Walaupun trip terakhir ke Cisadane Bawah
digagalkan karena diare, I’m eager to join another trip with STAPALA.
I’m a creep, can’t swim, afraid
of flipped boat, but I do love rafting much..
Ingat kata One Republic, “
Everything that kills me makes me feel alive” seperti itulah harusnya trauma
dimanfaatkan ~
Feel afraid more, do more, and
you’ll gain bravery more
Bangsal, 975/SPA/2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar