Salah satu tujuan
solo travelingku bulan kemarin adalah ke Batam, walaupun sudah betah dan masih
pengen berlama lama di Singapore akhirnya aku tetap ke Batam karena janji sudah
dari lama kubuat. Sayangnya tuan rumah yang tadinya akan mengajakku keliling
kota harus kerja, hari liburnya direnggut kantornya bekerja T.T Jadilah aku
janjian dengan yang lain.
Setelah drama
kehilangan kunci hotel dan kehilangan uang deposit, aku berangkat ke Batam
melalui penyeberangan di Harbour Front setelah naik MRT sampai ketiduran.
Rasanya kaya naik KRL dari Manggarai sampai Serpong, tidur nyenyak tanpa
gangguan. Singkat cerita setelah menghabiskan 45 menit kuhabiskan untuk
menyeberang (tidur lebih tepatnya) SIM card ku langsung kehilangan koneksi, fakir
kuota akhirnya aku ke mall numpang wifi untuk janjian ketemu Mbak Eng yang akan
membawaku bertualang ke sekitaran pulau kecil di Batam. Seharusnya kami bisa
nyebrang ke pulau yang lebih wah, karena sempat terganggu teman sedorm di
hostel yang ngoroknya berisik ndak karuan, persiapanku terlambat dan harus
merelakan mengeksplore pulau pulau cantik itu lain waktu yang entah kapan.
Boncengan motor
sekalian hujan hujan, akhirnya kami melewati Jembatan Barelang yang legendaris
itu, makin jauh dari Jembatan I pemandangan makin jauh, sayangnya kesadaran
untuk ga mengotori lingkungan masih kurang. Bekas orang jajan, jualan dan makan
berserakan, duh miris.
Oiya jembatan ini sebenarnya menyenangkan untuk liat liat
pemandangan, baguus banget dibandingkan Balikpapan yang pemandangan pantainya
berwarna kopi susu :” By the way kami yang awalnya ndak niat ke Camp
Pengungsian Vietnam akhirnya sampai juga di objek wisata ini. Alhamdulillah
masih sore, jadi tak terlalu mencekam suasana di sana. Lokasi objek wisata
sejarah ini ramai dikunjungi wisatawan dari Batam dan luar Batam. Jangan ke
sini ketika hari mulai gelap ya, suasana bangunan bangunan peninggalan sejarah
dan kompleks makam cukup bikin merinding ditambah sekitar kawasan ini masih
rindang pepohonan hijau. Bahkan kita bisa leluasa memberi makan monyet monyet
yang berkeliaran di sepanjang objek. Untungnya sih jinak.
We’re going to separate ways then. Aku di drop di mall untuk
kemudian ketemu dengan sahabat lama yang super duper ngangenin dan Mbak Enggar
melanjutkan perjalanannya untuk ke tempat lain. Thankyou for the hospitality,
see you in the next chance we got ~
Mampir di kosan Febri, yang sama sama barusaja ulang tahun
dan dikasih kado lucu, it’s really nice to see you sis. Sayangnya Febri harus
masuk kerja dan aku pulang tanpa ada yang nganter, pesawat didelay tiga jam.
Yasalaaam, semoga aka nada kesempatan lebih baik lagi untuk ke Batam ~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar