Gerhana Matahari Total, fenomena langka yang dapat disaksikan 350 tahun sekali ini menjadi momen spesial untuk warga dunia, terlebih warga Indonesia yang sebagian wilayahnya dilewati garis utama gerhana. Gerhana matahari total terjadi ketika bulan berada tepat di antara matahari dan bumi, sehingga seluruh permukaan bumi akan mengalami gelap sesaat. Beruntung bagi sebagian daerah di Indonesia yang menjadi lokasi untuk menyaksikan gerhana total ini. Dari zona WIB ada Palembang, Bangka Belitung, sementara zona WITA ada Balikpapan, Palu, dan ada pula Ternate. Alhamdulillahnya tinggal di salah satu lokasi terbaik untuk menyaksikan gerhana.
Penempatan jauh di Balikpapan tak masalah, memang rejeki ya bisa menangkap momen 350 tahun sekali tanpa harus meluangkan waktu pergi ke sana sini mencari spot terbaik. Rabu pagi setelah semalaman susah tidur, aku dan dua temanku bergabung di kerumuman orang yang bersiap menuju venue untuk melihat gerhana. Di Balikpapan fenomena gerhana matahari total ini dijadikan penarik datangnya wisatawan dan dipusatkan di dua tempat, di Pantai Manggar dengan tambahan hiburan lomba perahu Naganya dan di Pantai Banua Patra dekat Lapangan Merdeka dengan suguhan kuliner dan wisata budayanya. Aku lebih memilih Lapangan Merdeka untuk menangkap momen langka ini, bermodalkan kaca fiberglass yang konon katanya buatan German seharga 20ribu perak ini alhamdulillah momen momen gerhana yang terjadi bisa ditangkap mata. Subhanallah bagus :D
Dari kaca fiber glass, kacamata hitam alay, teropong buatan rombongan dari Boscha Lembang, sampai menggunakan label aqua kami coba. Hasilnya bervariasi, luar biasa ya, momen langka ini so far so good to see. Menurut perkiraan, tahun depan akan terlihat gerhana di belahan bumi lainnya, tepatnya bulan Agustus 2017 di Amerika. Siapa tahu bisa ke sana tahun depan, bismillah ya.
Total eclipse is awesome to see, but it's more awesome when you become a human who's grateful for the life you're living.
Cheers,
Restiananggi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar