Long
time no posting, hai saya kembali lagi kali ini untuk share pengalaman
solo trip 11-14 Februari lalu ke Singapore yang dilanjut Batam.
Sebenarnya rencana awal saya adalah ke Turki, tapi karena kasus bom yang
sempat terjadi di Istanbul rencana trip itu saya urungkan dan akhirnya
solo trip ini saya mulai di Singapore.
Persiapan
Tiket
Paspor
saya nganggur dua tahun setelah dibuat, karena kebanyakan rencana dan
belum jalan juga akhirnya tahun ini saya pergi sendiri bertepatan dengan
momen ulang tahun, itung – itung birthday solo trip, belajar banyak hal
dengan pergi sendiri. Karena memilih berangkat melalui Jakarta secara
random saya mampir dari Balikpapan ke Jakarta dan naik Air Asia seharga
320ribu ke Singapore walaupun bukan tiket promo. Untuk kembali ke
Indonesianya saya memilih menyeberang dengan ferry menuju Batam dengan
tiket seharga $25. Setelah sebelumnya membeli tiket secara random tanpa
melihat kalender berangkatlah saya ke Singapore seorang diri, itung –
itung ngelatih mental karena rencana pergi ke Turki saya batalkan. Tiket
seharga 320ribu AirAsia membawa saya ke Singapura, sebelumnya saya
berangkat dari Balikpapan ke Jakarta untuk mampir ke tempat teman.
Penginapan dan Akomodasi
Hostel
saya pesan dari Traveloka untuk satu malam, dua malam berikutnya saya
marathon berganti tempat, harga permalam $19. Dari tiga hostel yang saya
tempati (5footway inn Chinatown, 5footway inn Aliwal Street dan ABC
Hostel di Jalan Kubor) yang paling recommended dan nyaman adalah
5footway inn di Aliwal Street.
Untuk
transportasi saya memakai Ez Link yang bisa ditop up dengan mesin
otomatis, karena dapat pinjaman dari teman saya cukup keluar uang untuk
top up $10, sesekali naik taksi karena mendesak, dan perbanyak jalan
kaki ke mana mana.
Itinerary
Day 1 (Kamis, 11 Februari 2016)
Jakarta – Singapore
- Changi Airport
Karena
tiket yang saya pesan random dan jadwal penerbangannya siang menuju
sore, sampailah saya terlalu sore di Singapore. Sebagai solo traveler
bingung di awal itu pasti, memutar – mutari area Changi yang luas
sekitar lebih dari sejam akhirnya saya mendapatkan kartu Singtel seharga
$15 yang bisa langsung diaktifkan untuk komunikasi selama di sana.
Selain itu saya melakukan top up kartu Ez link untuk keperluan
transportasi selama di Singapore.
- Chinatown dan Riverside
MRT : Chinatown Station
Sampai
hostel cukup malam dan dapat travelmate baru kenalan orang Indonesia
juga, lumayan ada teman jalan malam ini. Kami jalan kaki keliling
Chinatown dan sepanjang river, suasana malam di kota beda jauh jika
dibandingkan Jakarta ya, aman banget untuk jalan. Istirahat di hostel
untuk hari berikutnya
Day 2 (Jumat, 12 Februari 2016)
- Garden By The Bay, Esplanade, Merlion
MRT : Bayfront Station
Rencana
pergi ke Garden By the Bay di pagi hari nampaknya tak terlalu baik tapi
juga tak terlalu buruk. Memang tak ada pertunjukan garden rhapsody yang
indah tapi udara di pagi hari masih cukup sejuk dan sepi pengunjung,
puas berkeliling objek ini. Saya berkeliling sekitaran kawasan ini,
berjalan kaki sampai Merlion dan Esplanade bareng travelmate baru saya,
Bryan. Demi mengejar waktu check out sebelum jam 12 dan pindah hostel
kami sempat naik taksi waktu berangkat ke Garden By The Bay. Lumayan
untuk pindah lokasi selanjutnya kami jalan kaki cukup jauh ke Merlion
Park yang mulai ramai pengunjung.
- Keliling sekitaran Aliwal dan Arab Street, Mustafa Center
MRT : Nicole Highway Station
Check
out sebelum jam 12, pindah ke hostel lain di Aliwal Street naik MRT
cukup lumayan, kami sampai di hostel baru untuk titip barang. Kami
berkeliling untuk makan siang dan mengunjungi jalan – jalan dekat hostel
yang sudah ramai pengunjung. Hujan deras mengguyur cukup lama sehingga
waktu sekitar dua jam tidak bisa kumanfaatkan untuk keluar. Menjelang
waktu magrib hujan reda, atas rekomendasi teman dan juga karena ada
janjian dengan teman baru akhirnya saya kembali ke Garden By The Bay.
Untuk
makan siang, Bryan makan pork sementara saya makan makanan India halal
dengan menu nasi briyani seharga $5 yang porsinya membuat saya kapok
saking banyaknya.
- Garden By The Bay
Bayfront Station
Dapat
teman baru orang Jepang yang hobi jalan kaki dan suka ngobrol
nyambunglah obrolan kami dan berlanjut jalan bareng, sambil menunggu
Garden Rhapsody mulai, aku Bryan dan Shin (si Jepang) berkeliling taman.
Ternyata benar apa kata orang – orang, Garden Rhapsody bagus disaksikan
malam hari, tak sia – sia kembali ke sini. Meskipun sebelumnya hujan
deras sempat mengguyur dan masih ada rintik – rintik hujan turun, it was
nice afterall. Harmoni pertunjukan lampu – lampu warna warni diiringi
music yang mengalun membuat kunjungan kedua ku ke sini lebih berkesan
daripada tadi pagi.
- Bugis Street
Bugis Station
Bryan
memisahkan diri karena sudah tak sanggup jalan jauh, saya dan Shin
melanjutkan perjalanan ke sekitaran Bugis Street, bukan untuk belanja
tapi benar – benar jalan kaki dan melihat banyak tempat baru. Kami
sempat menonton sebuah atraksi yang diadakan di depan bar di dekat
Bugis. Banyak muda mudi yang berjalan di sekitar kawasan itu. Suasana
sekitar Bugis, Arab Street dan sekitarnya di malam hari lebih bagus dan
hidup ternyata. Karena tak terlalu suka keramaian orang berbelanja di
Bugis, kami malah menemukan pemandangan tempat lain yang lebih bagus
disaksikan ketika malam hari.
Day 3 (Sabtu, 13 Februari 2016)
- Malay Heritage , Sultan Mosque dan sekitarnya
Nichole Highway Station
Karena
selalu berganti hostel dalam perjalanan ini, saya memutuskan untuk
berkeliling objek di sekitaran hostel. Sendirian berjalan – jalan di
sela kerumunan turis yang mengunjungi Malay Heritage kemudian berpindah
ke Masjid Sultan untuk melihat lihat dan numpang sholat sekalian. Memang
pemandangan di jalan – jalan sekitar sini berbeda jika dilhat pada
waktu siang dan malam.
- Sentosa Island
Harbour Front Station
Setelah
check out dari hostel dan pindah ke hostel berikutnya yaitu ABC hostel
di Jalan Kubor, saya melanjutkan perjalanan hari ini ke Sentosa Island,
cuma pengen melihat lihat dan foto di depan globe USS sih sebenarnya.
Naik MRT dari Bugis Station dan turun di Harbour Front, saya lanjut
sampai Sentosa dengan berjalan kaki. Lumayan selama di Singapore jalan
kemana mana tak terasa jauh, malah menyenangkan karena sebenarnya saya
suka jalan kaki dan kekurangan tempat pejalan kaki yang aman di negeri
sendiri.
Makan
siang saya memilih menu nasi lemak dengan sambal petai seharga $4,
lumayan enak dan mengenyangkan. Walaupun di Singapore makan pete ndak
apa apa lah.
- Singapore Botanical Garden
Botanical Garden Station
Setelah
kelelahan mengejar waktu ke Sentosa, saya dan Bryan ke Botanical Garden
dan berpisah jalan. Berkeliling botanical garden ini, duduk duduk,
tiduran di rumput layaknya pengunjung lain sangat pas untuk piknik
keluarga. Sayang sih, solo trip, mungkin next time.
- Masjid Baalwie
Mencari
tempat sholat di objek wisata cukup susah, saya naik bus sebentar
kemudian jalan memutar menuju Lewis Street di mana masjid yang saya
kunjungi berada. Tempat wudhu nya bagus, banyak bukti sejarah masjid
Baalwie terpampang di setiap sudutnya. Lumayan belajar sejarah Islam di
sini. Sayangnya pengunjung masjid cukup sepi.
- Ngopi di Atlas Coffee
Sekalian
mampir ke apartemennya untuk numpang magriban, saya dan si Jepang ngopi
di Atlas Coffee. Review tempat ini cukup bagus, aroma kopi dan rasanya
yang enak membuat tempat ini tak pernah sepi. Rata – rata kopi di sini
dihargai $4 setiap cup nya. Lumayan untuk sekedar menikmati sore melihat
pemandangan di depan kedai yang hijau asri.
- Hajj Lane, Bugis Street
Dari
apartemen si Jepang, berjalan keliling dan akhirnya saya memutuskan
untuk membeli beberapa barang berkeliling Bugis Street dimana orang
ramai berbelanja. Kebetulan saya tak terlalu banyak belanja karena
memang niatnya backpackeran, hanya beberapa kaos kembaran dengan adek
dan beberapa cemilan oleh – oleh. Yang penting muat di tas, ya namanya
juga backpackeran bukan mau kulakan.
Day 4 (Minggu, 14 Februari 2016)
Checkout
Kembali
ke hostel dan tak bisa tidur sepanjang malam karena dapat roommate di
dorm ini yang semuanya ngorok tanpa henti membuat rencana saya hari
berikutnya nyaris berantakan. Lumayan hari ini uang deposit saya hangus
karena menghilangkan kunci kamar. Saya anggap itu jadi bagian dari
cerita perjalanan ini.
Perjalanan
saya lanjutkan ke Batam dengan menyebrang menggunakan kapal ferry,
semoga akan ada lain kali untuk ke sini karena saya belum ke Orchard
Road dan Little India yang terpaksa saya skip.
Overall, solo trip menyenangkan untuk dilakukan. Siapa bilang cewek ga
bisa bepergian kemana mana sendiri, yang penting niat yang kuat dan
adanya eksekusi. Kalau ga diawali dengan beli tiket secara random
mungkin saya ga pergi – pergi, kalau selalu memberi opsi orang lain
untuk mengubah rencana perjalanan maju atau mundur mana mungkin saya
jadi berangkat.
Akan
ada kalanya di mana kita ingin pergi dan tak ingin orang lain mengatur
perjalanan kita, banyak hal yang didapatkan dari bepergian sendiri,
mengenal banyak orang baru, pengalaman seru kesasar dan harus bertanya
pada orang tak dikenal, kebablasan naik MRT dan banyak hal seru yang tak
diduga terjadi.
Terimakasih
Singapore, birthday solo trip yang menyenangkan akan membawaku ke trip
trip selanjutnya yang tak kalah berkesan dan menyenangkan. Mungkin solo
trip ke Turki, Korea atau Eropa tahun depan, aminn.