Senin, 29 Februari 2016

The Hostel I Slept in Singapore


   Pergi sendiri dan nemu travelmate adalah pengalaman yang menyenangkan untuk dialami di negeri tetangga. Berawal dari kenekatan pergi yang Cuma pesan hostel semalam dan marathon ke hostel lain untuk dua malam berikutnya Alhamdulillah hasilnya menyenangkan nggak menyenangkan sih, setiap hostel punya plus dan minusnya sendiri dan dari tiga hostel punya kesannya sendiri.

      1.       5Footway Inn Hostel Chinatown
Hostel pertama yang kuinapi adalah 5 Footway Inn di Chinatown, lokasinya cukup strategis, jalan tak begitu jauh dari Chinatown MRT Station. Dengan harga sewa $19 untuk kamar dorm sebanyak enam orang, ruangan yang cukup nyaman dengan lampu individu di setiap bed dan colokan di samping tempat tidur cukup sebanding dengan harga yang dipatok. Fasilitas bersama yang bisa digunakan adalah kamar mandi dan ruang makan yang dibuat nyaman untuk sekedar ngopi ngopi cantik di malam hari. Tarif menginap semalam di hostel ini sudah termasuk sarapan berupa sereal, roti dan apel. Cukup menyenangkan kan?










       2.     5Footway Inn Aliwal Street near Sultan Mosque
Setelah check out dari hostel cabang Chinatown, aku beralih ke 5 Fottway Inn yang lain di sekitaran kawasan Bugis. Terletak di Aliwal Street, konsep 5Footway Inn di Aliwal lebih asik daripada di Chinatown. Sayangnya sih satu, karena kamarku jauh di lantai 3 dan tempat ngopi ngopi serta sarapan, serta toilet semuanya di lantai dua jadi cukup lumayan bikin mager turun apalagi waktu malas keluar kamar untuk sekedar ke toilet. 



 
 

Plusnya hostel ini adalah lokasinya yang berada di kawasan yang dekat dengan Arab Street dan Bugis membuat banyak spot wisata bisa kukunjungi. Sebenarnya karena lebih feel homey sih. Overall ini hostel favourite ku dari ketiga tempat yang kuinapi.
       3.       ABC Hostel in Jalan Kubor
Hostel ini tak jauh letaknya dari hostel kedua yang kuinapi. Karena dekat juga dan lokasinya yang strategis, menginap di ABC harusnya menyenangkan. Untuk fasilitas 5 footway menang telak. Tapi untuk colokan charger hostel ini tak menyusahkan kita yang datang dari Negara bercolokan dua lubang. Tak perlu repot repot membawa adaptor.


 


Minus tinggal di sini adalah aku dapat kamar dorm berisi 10 orang dan sebagian besar tukang ngorok berat. Dorm yang kudapat memang campur, jadi untuk tidur ya seperti di hostel sebelumnya aku berjilbab kemanapun pergi. Sayang sekali pengalamanku yang seharusnya menyenangkan menjadi buruk menginap di sini karena roommate yang ngorok. Bahkan uang deposit ku hangus karena sempat kehilangan kunci.

Itulah tiga hostel berbeda yang menjadi tempatku menginap selama solo trip ke Singapore. Terlepas dari nyaman atau tidaknya tinggal di sebuah hostel, itu tergantung selera. Happy travelling everyone ~

Tidak ada komentar: