anak gaul kondangan |
Mendung menggantung di
langit setelah panas terik sebelumnya bertahan. Dan hujan deras pun dimulai,
pakaian kering basah kuyup, kering lagi, basah lagi sepanjang kami berjalan menyusuri Malioboro.
Oh man, it sucks -,-Satu demi satu toko kami ampiri, dan sepasang baju dan wedges
sudah di tangan, dengan usaha yang ya lumayan.
Bukan lumayan lagi tapi amat sangat capek.
Malam menjelang, badan bukan main kecapekan, kerumah Riweuh pun kami tak tau jalan. Setelah sempat nyasar dan taksi yang kami naiki ditabrak motor di tengah jalan. Another badluck? Oh man.. Kami sampai di rumah Riweuh setelah sekian jam dan urusan ganti rugi selesai, kasian mobil baru ini agak penyok ditabrak motor, pak supir sampe nangis. Yaampun, sabarya pak L
Malam menjelang, badan bukan main kecapekan, kerumah Riweuh pun kami tak tau jalan. Setelah sempat nyasar dan taksi yang kami naiki ditabrak motor di tengah jalan. Another badluck? Oh man.. Kami sampai di rumah Riweuh setelah sekian jam dan urusan ganti rugi selesai, kasian mobil baru ini agak penyok ditabrak motor, pak supir sampe nangis. Yaampun, sabarya pak L
Beberes dan siap istirahat untuk kondangan besok..
Bangun pagi tapi tetap berangkat telat,
mohon maap jam karet. Setelah kak Comel dan temennya dateng berangkatlah kami ke Klaten,
kondangan ke nikahan Kak Ijonk. Duh dek, rumahnya deket sawah, siliiir .Sayangnya kami
cuma bisa sebentar, dan ga sempat foto bareng kedua mempelai, cuma modal
selfie bareng pengantin cewe. Ah, sedih ya gabisa liat kak Ijonk disuruh push-up ala
STAPALA, yap tradisi setiap nikahan anggota Stapala harus push
up. BAyangkan, seorang ratu/raja sehari dipaksa turun mencium lantai wkwkwk.
Kak Palpi langsung bersiap ke bandara setelahnya,
aku ke Kaliurang nyegat bis dianter Riweuh, dan yang lain langsung pulang. That’s how
we’re parting ways. See you in another better kondangan trips, sods ~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar