Kamis, 25 September 2014

Karena aku tak harus menjaga perasaan

   Karena aku tak harus menjaga perasaan siapapun, tak jarang ada pihak - pihak yang tersakiti atas sikapku disadari maupun tidak. Dekat dengan siapapun, itu masih hakku karena aku tak punya orang yang harus kujaga perasaannya, orang yang akan marah ataupun kesal saat aku dekat dengan si ini ataupun si itu. Terlalu santai, dekat ya dekat saja, toh yang penting aku masih ada batasan tak akan merusak hubungan orang lain dan selama yang dekat denganku fine fine saja bagitu tak masalah. Tapi ternyata, hal yang kuanggap tak masalah, seringkali terasa sensitif buat beberapa pihak. 
   Kebiasaan, atau entah memang belum jodoh, kisah yang kupunya dengan sekian orang dan selalu berakhir menggantung / tidak jelas endingnya, membawaku pada label "tukang galau global dan php" Lucu ya, dibilang php, ada beberapa pihak yang mengatakan ini padaku, tapi untuk beberapa alasan kadang aku harus mengiyakan label ini. Menjadi orang Jawa yang serba tak enakan, membuatku berusaha mengiyakan semua hal yang pada akhirnya tak bisa kupenuhi dan ya, aku mendapat label php. Sedangkan alasan aku dicap tukang galau global adalah ya karena kebiasaan galau, yang seringkali tak spesifik alias global hahaha. Galau spesifik sampai bertahun tahun pernah, sebenarnya bukan karena hobi, tapi galau itu salah satu inspirasi untuk dijadikan tulisan, apalagi yang dialami sendiri hihihi..
Ada cap lain yang selalu menempel padaku, yaitu si "gebetan banyak tapi selalu gagal jadian" ah tak masalah, toh setiap hubungan terjalin karena adanya penjajakan. Wajar kan? Kalau selalu gagal, mungkin itu cara kasih yang ditunjukkan Tuhan agar aku tak salah menentukan pasangan. I'm sad and grateful at the same time for this. 
Sisi lain yang membuatku bersyukur adalah, aku terlepas dari amarah kebencian wanita - wanita yang pernah atau hampir berakhir dengan laki - laki yang dekat denganku. Untuk hal ini, sebenarnya aku tak terlalu ambil pusing. Toh, masih bukan siapa - siapa ku dan hanya sekedar berteman, kenapa harus cemburu ~
   Karena jodoh tidak akan tertukar seperti sandal, percaya sama Tuhan jodoh untuk masing - masing sudah disiapkan. Tergantung cara dan pola hidupku, apa yang kutabur akan kutuai nanti. Kalau mau jodoh yang baik ya belajar jadi lebih baik. Salah satu caranya adalah belajar menjadi lebih wanita, hihiihi untuk hal ini alhamdulillah sudah lebih fleksible.. Setidaknya aku tak memalukan untuk jadi gangengan kondangan.
Maafkan untuk tulisan belepotan dan tak penting ini 

Regards,
Anggi




   

Tidak ada komentar: