Kamis, 23 Februari 2017

Surabaya dalam 48 jam

Surabaya, kota pahlawan yang terkenal akan nilai historicalnya ini semakin berkembang pesat kian hari. Kota yang terkenal dengan ungkapan ""jancuk" nya ini sekarang memiliki banyak taman hijau, bangku nyaman untuk sekedar menghabiskan waktu memandangi pemandangan kota yang semakin menyenangkan dan banyak perubahan yang menyenangkan. Sebagai kota terbesar kedua setelah ibukota Jakarta, Surabaya memang memiliki banyak pusat perbelanjaan yang kian menjamur. Namun di samping wisata belanja modern ini, banyak objek wisata dan hal - hal menarik bisa dilakukan di ibukota Jawa Timur ini.
Berbekal surat tugas untuk hari Senin dan Selasa, aku mengambil kesempatan untuk menikmati kota Surabaya yang tengah diguyur hujan dalam kurun waktu 48 jam. Berikut adalah beberapa tempat wisata yang dapat dikunjungi di Surabaya :

1. Monumen Bambu Runcing
Monumen Bambu Runcing merupakan simbol perjuangan rakyat Indonesia melawan penjajah di jaman perjuangan melawan Belanda. Karena keterbatasan teknologi yang dimiliki rakyat pada masa penjajahan, maka digunakanlah bambu runcing untuk senjata melawan penjajah. Dan monumen ini dibuat untuk mengenang perjuangan rakyat yang berupaya menghalau penjajah Belanda.


Monumen yang terletak di jalan utama kota Surabaya ini juga ramai dilalui banyak kendaraan dan nyaris tak pernah sepi.

2. Makan Eskrim di Zangrandi House of Ice Cream
Cuaca kota Surabaya yang terkenal panas membuat ice cream house satu ini menjadi salah satu tujuan warga kota Surabaya untuk menghalau panasnya cuaca. Berdiri sejak tahun 1930 dan masih menjadi favourite warga Surabaya, Zangrandi ternyata dahulu merupakan tempat kaum sosialita Belanda berkumpul.


3. Bebek Sinjay
Kuliner satu ini sebenarnya berasal dari tetangga kota Surabaya yakni Madura. Sambal pencit atau sambal mangganya yang khas menjadi daya tarik utama menu bebek Sinjay ini. Saking terkenalnya Bebek Sinjay ini akhirnya membuka beberapa cabang di kota Surabaya. Bebeknya gurih, sambalnya maknyos!


4. Sunan Ampel
Masjid yang dibangun dengan arsitektur perpaduan Jawa kuno dan Arab ini merupakan masjid peninggalan Wali Sanga yang dibangun oleh Sunan Ampel pada tahun 1412 dengan bantuan Mbah Soleh, Mbah Sonhaji dan para santrinya. Sesuai dengan nama yang membangun masjid ini bernama Masjid Sunan Ampel. Terletak di kelurahan Ampel, kawasan masjid ini tak pernah sepi pengunjung dan bahkan menjadi salah satu tujuan untuk wisata religi umat Islam ketika berkunjung ke Surabaya.

pertokoan di kawasan Ampel yang bernuansa religi
5. Lontong Balap Pak Gendut
Pergi ke Surabaya tak lengkap rasanya jika tak mencicipi kulinernya yang terkenal lezat dan beragam. Salah satu kuliner yang terkenal adalah Lontong Balap Pak Gendut yang terletak di Sawahan. Di kawasan ini terdapat banyak penjual lontong balap, tetapi kedai Pak Gendut lah yang berdiri sejak lama. Jangan lupa mencicipi kuliner satu ini, makan lontong balap ditambah sate kerang. Hmm ~
melayani pembeli
lontong balap
6. Gedung Siola (Museum Surabaya)
Gedung Siola merupakan gedung bersejarah yang pernah digunakan rakyat Indonesia untuk menahan serangan tentara Sekutu dalam pertempuran sengit yang akhirnya membumihanguskannya. Letak gedung Siola berada di utara Tunjungan dan mulai difungsikan sebagai gedung kantor Dinas Pendudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Surabaya, kantor Badan Koordinasi Pelayanan dan penanaman Modal (BKPPM) dan juga sebagai Museum Surabaya.

Gedung Siola

7. Surabaya North Quay ( Pelabuhan Tanjung Perak)
Tempat nongkrong hits bagi masyarakat Surabaya ini memang baru satu tahun dibuka sejak Februari 2016. Namun, letaknya yang berada di kawasan pelabuhan dan suasananya yang menyenangkan untuk sekedar menghabiskan waktu bersama orang terkasih membuatnya menjadi salah satu tujuan utama wisata Surabaya. Sebagai Wisata Maritim, Surabaya North Quay ini terhitung lengkap. Pengunjung bisa melihat pemandangan matahari tenggelam maupun menyaksikan kapal berlalu lalang di Selat Madura.
pengunjung berfoto di North Quay
kapal kapal di North Quay

8. Monumen Patung Gubernur Suryo
Monumen yang terletak di Taman Apsari ini merupakan monumen yang dibangun untuk mengenang gubernur pertama Jawa Timur yakni Gubernur Suryo. Selama menjabat sebagai gubernur yang hanya tiga tahun, Gubernur Suryo mendedikasikan diri untuk menumpas PKI ( Partai Komunis Indonesia ).
monumen gubernur suryo
9. Tugu Pahlawan
Salah satu bukti perjuangan rakyat Indonesia melawan penjajah berada adalah Tugu Pahlawan. Tugu yang berada di Jalan Pahlawan, Alun - Alun Contong Surabaya ini merupakan simbol dan bukti perjuangan rakyat Indonesia melawan penjajah. Tinggi monumen ini adalah 41,15 meter dan berbentuk lingga atau paku terbalik. Tubuh monumen berbentuk lengkungan-lengkungan (Canalures) sebanyak 10 lengkungan, dan terbagi atas 11 ruas. Tinggi, ruas, dan canalures mengandung makna tanggal 10, bulan 11, tahun 1945. Di pintu masuk area Tugu terdapat patung Soekarno Hatta yang bersejarah.


10. Jembatan Merah
Jembatan bersejarah ini adalah salah satu tempat paling bersejarah dalam perjuangan arek Suroboyo melawan Belanda. Di jembatan inilah Brigjend AWS Mallaby tewas tertembak.

11. Balai Kota
Balai pemerintahan kota Surabaya ini juga salah satu tujuan pengunjung setiap berkunjung ke Surabaya. Tak hanya warga luar kota, penduduk dalam kota pun menjadikannya alternatif untuk menghabiskan waktu bersama keluarga maupun sahabat.
 
balai kota Surabaya
12. Taman Bungkul
Taman yang sempat menjadi kontroversi karena rusak akibat acara yang digelar sebuah merk Eskrim dan membuat walikota Surabaya, Bu Risma marah besar ini memang rapi dan tertata apik. Menyenangkan rasanya berkunjung ke kota yang banyak taman untuk dikunjungi seperti Surabaya ini.

13. Monumen Pers Perjuangan

14. House of Sampoerna
Didirikan pada tahun 1932 oleh Liem Seeng Teeyang merupakan cikal bakal produksi rokok Sampoerna pertama kalinya. Terdapat beberapa gedung di kompleks ini. Gedung sebelah kanan yang dijadikan rumah tinggal Keluarga Sampoerna. Sebelah kiri dijadikan cafe dan tempat galeri seni yang unik. Tepat di samping kanan gedung Auditorium terparkir mobil mewah keluaran Inggris Rolls Royce yang dipergunakan oleh Keluarga Sampoerna. Dan ada Samporna Heritage Tour jika berkunjung ke House of Sampoerna lebih awal yang akan membawa pengunjung menuju beberapa tempat bersejarah di kota pahlawan ini. Sayang waktu berkunjung ke sana, aku tak seberuntung itu. Cuma kebagian nyium nyium aroma tembakau dan cengkeh :"

peta House of Sampoerna

15. Gedung Grahadi
Gedung yang didirikan pada tahun 1795 ini merupakan gedung Gubernur Jawa Timur untuk menerima tamu. Namun sejarah awal gedung ini sebenarnya adalah rumah kebun yang difungsikan untuk beristirahat tamu Belanda ketika datang dan lokasi awalnya berada di pinggiran kota dengan pemandangan perahu - perahu berlalu lalang sebagai transportasi menuju lokasi ini.

16. Jalan Tunjungan
Pusat komersial kota Surabaya ini sudah terkenal sejak jaman penjajahan Hindia Belanda karena difungsikan sebagai pusat bisnis. Jalan ini sekaligus menjadi pusat pertokoan dan jalan penghubungperumahan di Selatan Timur dan Barat kota Surabaya.

17. Patung Sura dan Baya di Kebun Raya Surabaya
Simbol adanya nama kota Surabaya adalah patung ikan sura yaitu hiu dan buaya atau baya. Ada dua patung sura dan baya di kota ini, yaitu di area Kebun Binatang Surabaya atau KBS dan di Jembatan Suroboyo. Sayang sekali ada kabel melintang di depan patung ketika difoto :""

Seharusnya lebih banyak tempat yang bisa dikunjungi ketika ke Surabaya, termasuk wisata kulinernya yang tiada matinya. Sayang sekali cuaca mendung murung dan hujan deras lebih sering menyambut ketimbang hari cerah mentari bersinar. Semoga akan ada lain kali berkunjung ke kota yang kesan pertama menginjak kaki di sana terlihat kejam dan garang dan kini berubah menyenangkan. Selamat menyambut akhir pekan, jiwa jiwa yang haus liburan.
Sampai jumpa di postingan selanjutnya!
Cheers,
Travelanggi

Tidak ada komentar: