Liburan masih berlanjut, walaupun tak sepanjang liburan Natal dan sedikit drama rencana liburan akhir tahun akhirnya sukses terlaksana. Sempat diawali dengan ribut hanya wacana dan tiket yang tak kunjung dibeli dan akhirnya naik seratus ribu dari harga awalnya, itinerary yang kususun bersama Icang dengan impossible destinations nya trip kami dijalankan dengan timing yang sesuai harapan. Bagi bagi tugas Dika sebagai driver full time, aku nyatet perjalanan, Icang dokumentasi, Arum a.ka bukos sebagai bendahara, Imsul dan mbak Res sebagai Seksi konsumsi yang wara wiri turun mobil beli jajan selama perjalanan trip kami selama sekian hari dipastikan aman.
Kamis, 31 Desember 2015
20.15 – 21.55
Setelah semalam menyusun itinerary
perjalanan, kami berangkat setelah ada instruksi kantor untuk tetap buka sampai
malam yang sempat menghalangi. Untungnya di antara kami berenam tak ada yang
dapat jatah untuk jaga loket. Taksi jemputan datang, off to Sepinggan airport
dan delay, pesawat kami yang seharusnya terbang pukul 20.50 baru berangkat
sejam kemudian. Ada yang main hp, tidur tiduran, ada yang sibuk megang telinga
kiri dan ada yang cuma duduk ngelamun. Alhamdulillah ya akhirnya trip wacana
dilaksanakan juga.
21.55 – 22.40
Pesawat berangkat menuju kota
Palu, penerbangan lancar dan kami mendarat dengan selamat di ibukota Sulawesi
Tengah ini. Bandara Mutiara SIS Al Jufri menyambut kedatangan kami dengan cuaca
panasnya, alhamdulillah berpijak di tanah Sulawesi. Mobil jemputan kami batal
datang, akhirnya dengan keadaan dipaksa melek kami naik taksi sampai guest
house.
Kebetulan pemilik guest house ini adalah pegawai KPP Poso, yang tinggalnya di Palu, bu Hermina namanya. Rumah beliau menempati area yang cukup luas, bahkan ada kolam renang dan meja ping pong disediakan, oiya disini kami menginap dengan harga per kamar 250ribu untuk bertiga. Aku, Arum dan mbak Resti di kamar tengah, sedangkan Dika, Icang dan Imsul di kamar satunya.
Kebetulan pemilik guest house ini adalah pegawai KPP Poso, yang tinggalnya di Palu, bu Hermina namanya. Rumah beliau menempati area yang cukup luas, bahkan ada kolam renang dan meja ping pong disediakan, oiya disini kami menginap dengan harga per kamar 250ribu untuk bertiga. Aku, Arum dan mbak Resti di kamar tengah, sedangkan Dika, Icang dan Imsul di kamar satunya.
Malam tahun baru hanya suara
kembang api dan riuh langit Palu yang terlihat dari guest house, toh kami tak
berencana kemana mana malam ini, biarlah satu tahun kami habiskan untuk
istirahat.
Jumat, 1 Januari 2016
05.00 – 08.00
Yang bangun pagi sholat terus
tidur lagi ada, yang bangun just in time dan langsung beberes mandi juga ada,
tidur sekian jam dan 2015 berlalu begitu saja. Selamat datang tahun yang baru,
mulai hari ini rencana trip kami menjelajahi Palu dan Donggala harus dijalankan
semaksimalnya.
08.00 – 09.00
Ngomong –ngomong soal rencana
perjalanan, waktu sejam kami agak molor karena mobil pinjaman ternyata
lokasinya cukup jauh dari guest house kami. Dika dan Icang yang nyamper ke
lokasi, da kami mah sisanya gegoleran dan siap siap sambil nunggu mobil
rentalan datang.
09.00 – 11.00
Mobil datang, kami siap menyusuri
jalan menuju Donggala. Memang tak sesuai dream itinerary yang terlalu ngoyo
perjalanan kami buat agak flexible tak terlalu sesuai itinerary awal yang
terkesan sangat ambisius mengunjungi banyak tempat sekaligus. Well
diputuskanlah tujuan kami mencari penginapan sekalian ke pantai Tanjung Karang.
Dari Palu menuju Donggala kami menempuh waktu sekitar 60 menit. Sebenarnya
akses jalan tak terlalu buruk tapi karena kami terlalu excited melihat rute
perjalanan yang melewati garis sepanjang pantai waktu tempuh kami sedikit lebih
lama. Pemandangan laut yang berwarna biru dan tosca yang terlihat jelas
gradasinya adalah impossible view to find di kota yang kami tinggali,
Balikpapan. Teriak teriak macam orang ayan kami di sepanjang perjalanan,
ditambah obrolan bodo ejek – ejekan dan ngelawak sambil nyanyi nyanyi di
perjalanan, kami tiba di Pantai Tanjung Karang yang mulai ramai diserbu
pengunjung.
11.00 – 13.00
Kekhawatiran kami pun terjawab,
ya cottage yang harganya miring sudah ludes diserbu wisatawan. Berpencar untuk
mencari cottage yang bisa kami gunakan menginap kali ini, panas terik apalagi
di pantai makin membuat kami lemas, alhamdulillahnya sih akhirnya kami sepakat
menginap di cottage paling pojok menghadap pantai langsung dan akan digunakan
menginap berenam. For the sake of our budget menyewa satu cottage pun lebih
dari cukup daripada harus kembali ke kota dan besoknya masih akan menempuh
perjalanan lama.
13.00 – 15.00
Tenang karena dapat cottage
idaman, kami pindah haluan ke punggungan laut yang lain menuju Pusat Laut
Donggala. Perjalanan yang kami tempuh tak begitu jauh, tempat tujuan kami yang
lain tak didapat karena ternyata Desa Limboro yang kuandai – andai memiliki
sebuah sentra industry tenun tak sesuai seperti yang dipikirkan. Di tengah
perjalanan niat ingin bertanya jalan kami malah berhenti mampir di toko dan
berenam kompak semua beli topi, alay sih kalua dipikir tapi gapapa lah
hahaha.
Dan jadilah kami berkunjung di Pusat Laut Donggala a.ka Sink Hole yang konon katanya bagus. Mungkin karena efek pagar pembatas sekarang dibuat tembok melingkari dan kepadatan pengunjung yang keterlaluan banyaknya membuat pesonanya sedikit pudar di mata kami. Hmm, berharap ga boleh ketinggian memang ya. Sebenarnya bagus saja sih airnya biru, karena kelewat ramai banyak orang rencana kami ikut nyemplung pun batal.
Dan jadilah kami berkunjung di Pusat Laut Donggala a.ka Sink Hole yang konon katanya bagus. Mungkin karena efek pagar pembatas sekarang dibuat tembok melingkari dan kepadatan pengunjung yang keterlaluan banyaknya membuat pesonanya sedikit pudar di mata kami. Hmm, berharap ga boleh ketinggian memang ya. Sebenarnya bagus saja sih airnya biru, karena kelewat ramai banyak orang rencana kami ikut nyemplung pun batal.
Sekedar selfie selfie tak tau
malu di pantai ( yang tak lebih bagus dari pantai sebelah), selfie di sink hole
dan hanya berkeliling sebentar sebelum kami memutuskan kembali ke cottage dan
main air.
Kembali ke cottage pun akhirnya
terdistraksi dengan tujuan lain yaitu ke desa Boneoge. Lagi lagi kami terlalu
berharap pantai lain akan sebagus pantai sebelah. Mungkin karena sok tau dan
penasaran kami teruskan perjalanan sampai mentok di pantai Kalulu (cmiiw) untuk
sekedar menikmati sunset. Tapia pa daya karena keinginan kami untuk segera ke
cottage rencana nonton sunset di sini batal. Kami hanya duduk – duduk nyemil
dan minum pop ice.
16.00 – 18.00
Melihat pantai biru siapa yang
tak tergoda untuk nyebur dan main air sih, kami pun tergoda setelah berpikir
mau istirahat saja kok saying. Begitu kamar bisa dibuka dan drop barang,
seperti bocah kami lari – larian ke laut. Wateeeeer, I’m coming ~
18.00 – 19.30
Main air, dorong dorongan, cebur
ceburan like a kid again, basah kuyup main ban dan kejar kejaran lempar lempar
pasir harus diakhiri karena hari mulai gelap. Aku dan Icang keliling mencari
penyedia jasa untuk snorkeling besok sementara Arum dan Dika keasikan ngobrol
di teras cottage, Imsul dan Mbak Resti sedang antri mandi di kamar mandi luar.
Well, perut tak bisa lagi dikendalikan saking laparnya. Waktunya keluar mengisi
perut yang kosong dan terus menerus
berbunyi ~
19.30 – 20.30
It’s s hard to find places to eat
nearby. Sedih kali ya musim liburan begini malah banyak tempat makan yang
tutup. Kami sempat berniat ke perbatasan Donggala Palu demi sesuap nasi, dan
hamdalahnya ada tempat warung penyetan buka. Terus baper inget Pulau Jawa,
mendengar orang ngobrol dengan nada membentak – bentak agak gimana rasanya kalau
dibandingkan dengan kampung halaman. Dan antrian makan di tempat ini pun cukup
lama, lumayan sampai bisa kutinggal tidur sekian menit.
Aturan makan tidak tertulis di
sini, kalau giliran pesananmu belum juga datang proteslah untuk segera
dilayani. Jangan kelewat sabar, apalagi mukamu yang terlalu Jawa bakal
membuatmu dilayani lebih lama. Hahaha #cmiiw
20.30 – 22.10
Perut kenyang, setengah ngantuk
tapi kok masih jam segini sayang kalau langsung merem dan menyia nyiakan kartu
UNO yang sudah jauh jauh dibawa dari Balikpapan. Walaupun hanya dua putaran
karena mata merem melek sebelah menahan kantuk sambil ketawa tawa saling ngece
lumayan lah ada hiburan malam di cottage kami yang sangat dekat dengan pantai.
Debur ombak dan semilir angin walaupun sebentar lumayan menghibur penutup hari
ini ~ Goodnight everybody
to be continued.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar