Sabtu adalah hari
termalas sedunia, memang benar karena pada akhirnya aku dan Arum cuma keluar
waktu pagi beli makan dan malam belanja ke Giant, sekalian mampir ke angkringan
nyamperin geng jalan (ciee geng). Seharian adalah waktu kami beberes kos, nyuci
agenda rutin dan gegoleran di kosan. Oh God sayang banget weekend di kosan,
efeknya bakal jelek untukku begitu tinggal di ruang sepi. Akhirnya
diputuskanlah Minggu kami jalan, tanpa mbak Resti yang ada acara jadilah kami
jalan berenam. Thankyou pinjeman mobilnyaa hihihi
Saturday was world laziest day, and it’s
true since me and Arum go out only when we’re hungry and shop to Giant at
night, stop by angkringan to see our travelmates (ciee). All day long we spent
our times for cleaning, washing as a routine and laying down at our rent house.
Oh God it’s a waste to stay in the room, gotta give me bad impact when staying
in a quiet room. Finally it’s being decided that Sunday we’re going out without
mbak Resti and just six of us. Thankyou for borrowing us car hihihi
Tujuan pertama
adalah ke penangkaran buaya di Teritip,
ketemu kembaran – kembaranmu doong hahaha. Bermodalkan uang 15ribu rupiah untuk
tiket masuk, 4ribu parkir mobil dan 10ribu untuk foto bareng buaya atau memberi
makan 1 ekor ayam. Mengitari area penangkaran yang lumayan panas, kami ngintip
satu persatu kandang buaya yang ada dan pose mereka hampir sama. Kalo ga mangap
ya nyebur di kolam, mereka cuma bergerak setiap ada ayam dilemparkan ke
kubangan. Sekali waktu mereka melirik ketika kami berisik di dekat kandang,
astaga seramnya tatapan buaya muara ini mak. Karena kepincut orang – orang yang
foto bareng buaya, aku tergoda juga akhirnya. And here it is, my awkward pose
with him ~ Berasa gendong bayi hihihi
Our first destination was crocodiles
breeding in Teritip, seeing your twins hahaha. With 15k ticket for each person,
4k for parking, and 10k for the ones who want to take picture with this little
crocodile or feeding the hungry reptiles 1 whole chicken. Walking around the
sunny area, we seek one by one of their cages and they had the same pose
overall. Opening their mouth or staying still in the pond, they moved the body
when there’s a flying chicken coming in. Once they….. when we made any noise
and it was sooo scary. Their stare waaa. I took picture with him (crocodile)
after seeing how people around doing that. And here it is, my awkward pose with
him~ Feels like I hold my own baby hihihi
Ohya di tempat
penangkaran buaya ini juga tersedia sate buaya yang dijual 5ribu/tusuk, tangkur
buaya dan printilan yang dijual di sekitar lokasi. Jangan lupa beli oleh – oleh
kerajinan bikinan bapak ini juga ya, mau beli tadi malah keasikan foto maaf L
There’s a place near the breeding that sells
crocodiles satay 5k each, crocodiles organs were sold too. Don’t forget to buy
the craft this old man made, I was too busy taking picture that time and forgot
to buy it L
Tujuan selanjutnya
Danau Cermin, setelah recharge energy makan, shalat dan sempat nyasar lokasi
danau ini ketemu juga. Ternyata lokasinya tak begitu jauh dari jalan raya dan
wilayahnya masih di sekitaran Manggar, aksesibel dari Teritip dan Pantai
Manggar lah. Awalnya ragu karena jalanannya ya begitulah dan tanpa plang
penunjuk lokasi, yaiyalah ini belum jjadi objek wisata resmi.
Our next destination is Danau Cermin (I wont
call it Mirror Lake wkwkwk), after recharging energy, eating, praying and
getting lost in the way, we found the place yey. The location isn’t too far
from the main road and still around Manggar, accessible from Teritip and
Manggar beach. We were hesitant to continue at first, seeing how the road and
there’s no location board since that hasn’t been official tourism object of
Balikpapan
Danau Cermin
hanyalah sebutan yang diberikan oleh banyak warga yang berkunjung, sebenarnya
dulu lokasi ini adalah lokasi pelatihan tembak TNI yang akhirnya terbengkalai
dan bukitnya diratakan dan lama kelamaan membentuk genangan air dan akhirnya
membentuk danau ini. Air danau ini berwarna hijau kebiruan, bagus sih makanya
ramai pengunjung yang sekedar foto – foto. Well, akhirnya ada lagi tempat yang
kami kunjungi selama weekend ini.
Danau Cermin is just a nickname visitors
gave, long time ago it was a location for TNI firing training that was
abandoned and became this object. The colour of the water is turquoise, so
cute, that’s why visitors keep coming to take pictures. Well, finally one more
tourism object we visit.
Sebenarnya aku tau lokasi ini dari foto prewedding orang
yang ga sengaja kutemukan di instagram xD Lumayan satu lagi objek dikunjungi ~
Actually I found the information
of Danau Cermin from someone else’s prewedding picture I saw in instagram xD
Geser beberapa
ratus meter dari lokasi Danau Cermin, kami pindah lokasi ke Pantai Manggar. Ya
gitu di pinggir cuma pantai foto – foto sambil ngetawain dedek – dedek lucu
yang lari larian mengejar ombak. Pengen nyubit ini bocah lucunya minta ampun xD
Move another hundred meters from the
location, we’re in Manggar Beach. Seeing a cute little boy, we only sat and
laughed at him chasing the wave. So cuute xD
Puas ga puas sama pantai ini, kami pindah ke KFC nya Mal
Balcony sambil liat view laut yang memang ga berwarna biru. Kalo dihitung
hitung, trip sekitaran kota Balikpapan hampir katam, kurang Batu Dinding dan
Bukit Bangkirai yeaaay. Lumayanlah weekend ga ndekem bosan di kosan, rela
melepas weekend ini dengan tenang. Besok Senin, no problem. See you soon in
another trip ~
Satisfied or not, we
move to KFC in Balcony mall while watching the sea view that’s not blue. If I’m
not mistaken, our trip around Balikpapan almost done, only Batu Dinding and
Bangkirai left yeay. Good for not spending weekend in the room, now I let you
go. Tomorrow is Monday, no problem. See you soon in another trip~
Cheers,
Anggi and the gang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar