Sabtu...
Hawanya yang panas dan menyengat memang khas dari kota ini, ya Semarang
memang kota yang sangat identik dengan panasnya yang nyelekit. Meskipun sudah
akrab dengan kota ini dari kecil karena sering mengunjungi saudara di sana,
panasnya adalah hal yang sangat tak kusuka. I prefer Jakarta for this thing.
Meskipun Semarang panas, tetep lah di kota ini terlalu banyak cerita untuk
diingat sampai sekarang. Terakhir ke kota ini sekitar beberapa bulan yang lalu,
dengan status sebagai pengangguran aku datang ke wisudaan sahabat jaman
jahiliyah semasa SMA. Dan sekarang aku datang dengan status sebagai anak
magang, setahun kemudian *lama banget ya mau jadi Pns gini amat*.
Sabtu……
Janjian dengan Manda, Dika dan Sidiq maen bareng dan ternyata ada
halangan yang bikin Manda bisa gabung mulai sore, jadilah kami bertiga jalan
duluan. Aku lebih memilih naik bis dari Grabag ke Semarang daripada harus
motoran dan cari selamat dari serempetan bis dan truk di sepanjang jalanan ke
Semarang. Matahari yang terasa bagai oase di dekat rumah terasa menyengat
setibanya aku di Semarang. Nyegat trans Semarang ke Simpang Lima dan sampai
sejam kemudian setelah berdesakan dengan penumpang yang berebut turun duluan.
Sepersekian menit duduk di halte menunggu jemputan, inspirasi nulis yang sempat
datang pun hilang terbawa debu jalanan Semarang yang beterbangan siang itu.
Nyaris tak sadar Dika di belakangku ketika aku masih saja melamuni inspirasi
tulisan yang terlupa. Lupakan tulisan, waktunya berburu Lekker Paimo yang sudah
lama gagal terbeli ketika aku ke Semarang. Manda belum selesai dengan acaranya,
kami bertiga (aku, Dika, Sidiq) bergabung ke antrian pembeli lekker yang dengan
setianya ngantri (sebenarnya cuma aku yang ngantri, mereka berdua neduh didepan
gerbang -__-). Bu Paimo ini lumayan galak soal antrian pembeli lho, yaelah bu
baru sekali kesini mohon maap belum paham tradisi pemesanannya gimana ini.
Sebenarnya yang namanya lekker semua sama, tapi lekker Paimo ini terbilang
special karena toppingnya yang beraneka rasa dengan campuran yang jarang
dipakai oleh para penjaja lekker lainnya. Sekitar setengah jam berdiri ngantri
dengan setia di depan alat cetak lekker, akhirnya lekker pesanan kami selesai
juga.
Pindah ke kafe dekat kampus pascasarjana Undip, makan nasi goreng yang
rasanya pas-pasan dan tak sebanding dengan harganya sempat membuatku agak
kecewa, ditambah nasi gorengnya tumpah saking bertenaganya aku menyendoknya.
Hahahha Pindahlah kami ke masjid karena waktu Duhur sudah separo jalan, sambil
nunggu Manda padahal dia selesai acara sore. Duduk bingung mau ke mana sekitar
setengah jam, Sidiq main hp, Dika tidur –tiduran, udah ah aku pulang aja kalo
garing begini. Ya Tuhan, segini panaskah Semarang mau maen kemana sampe gak ada
ide T.T Beruntung akhirnya kami ke
Masjid Agung Jawa Tengah setelah ngobrol ngalor ngidul masih bingung, pokoknya
jangan ke mall aja aku emoh. Alhamdulillah
ya akhirnya dapet pencerahan juga mau jalan ke mana, sekalian mampir sholat
Ashar dan nunggu Manda sambil foto – foto walaupun isinya selfie semua hahaha.
Langit mendung, untung ga hujan, di masjid kami terhibur dengan ulah bocah kecil kerudungan yang lucunya ga ketulungan. Si adek ini begitu kagum dengan pesawat lewat di atas langit, mangap dari arah utara sampai selatan, kepalanya mendongak dan tetap istiqomah mangap sampai pesawat berlalu. Duh dek lucunyaaa xD. Semenit kemudian Manda datang, terimakasih Tuhan akhirnya partner ngocehnya datang. Dengan muka lelah dan ngidam kue cubit, Manda menggiring kami keluar masjid menuju pusat jajanan di kawasan Pemuda.
adeknya masih mangap pas difoto |
Kue cubit green tea dan red
velvetnya enak ternyata, next time kalo ke Semarang wajib beli ini lah ya.
Setelah puas ngemil kami ke Simpang Lima sekalian magriban dan leha leha
sebentar. Mampir ke masjid agung, keliling nglewatin kawasan Banjir Kanal Barat
yang dulu jaman PKL setiap hari kulewati dan pemandangannya memang lebih bagus
malam hari karena banyak lampu kelip warna – warni. Duh aku baru tau kalo malem
bagus, ndeso banget lah. Keliling juga kami ke Kota Lama, sempet foto sih, tapi
beberapa foto agak terganggu macetnya lalu lintas. Baru sadar ternyata malam
Minggu HAHAHA\
Karena nginep di tempat budhe,
aku tak mungkin pulang larut malam dan jadilah kami menutup jalan – jalan
dengan makan bareng ke Tembalang sekalian aku dianter pulang. Lalu lintas
padat, kendaraan semrawut di sana sini, aku dan Dika salah ambil jalan dan
terpaksa memutari bundaran Tugu Muda dua kali karena salah jalur, sementara
Manda dan Sidiq sudah jauh pergi. Untung aku hafal jalan ke Undip jadi tak
terlalu masalah. Resto tempat kami makan nyaman banget, langganan keluarganya
Manda, menunya juga enak, ramennya :9
Perut kenyang, hati senang, waktunya
pulaang ~ Lanjut besok lagi..
Minggu…..
Sedih banget Mandanya hari ini
gak bisa ikutan karena bantuin mamanya arisan, dan jadinya bertiga lagi. Untung
masih pagi, hari ini lebih mending dari kemarin siang hahaha. Harusnya kami jam
6 ke Sam Po Kong, tapi gagal pagi dan telat tiga jam dari rencana. Sebelum ke
Sam Po Kong, kami bertiga mampir ke Pantai Marina dan speechless. Inisih ga
mirip pantai, sampah di mana – mana, cewa lah pake acara nyasar dulu dan
pemandangan pantainya gak foto-able pula. T.T Tapi ada hal yang bisa disyukuri
dari niat ke Marina dan nyasar ini, kami nemu highway yang bagus buat foto –
foto. Yeaaay!
lemprakan neng ndalan |
Ke Sam Po Kong hari Minggu adalah
ide yang tak begitu bagus, tapi juga tak bisa dibilang buruk. Coba kami datang
pagi, masih sepi pasti. Telat tiga jam adalah hal fatal, kami datang saat tiga
rombongan sekolah datang berkunjung. Ramenya udah macam pasar, ditambah isinya
anak TK, tapi lucu sih hahaha. Kami muter muter keliling klenteng setelah lima
belas menit bermalas – malasan di bangku taman, duduk di bawah pohon rindang
begini emang bikin ngantuk dan mager sih ya. Akhirnya gerak juga buat foto –
foto, alay sih tapi gak papa ya daripada nggak foto. Duduk – duduk di pelataran
deket patung, selfie sama kapten Cheng Ho, ikutan anak TK maen perosotan di
deket tangga, kurang alay gak sih hahaha
Niat mau langsung pulang ke
Grabag setelah maen sepertinya batal karena keburu buru waktu dijemput dan
salah ngambil charger hp, balik lagi lah aku ke rumah budhe. Dan Dika salah
jalan lagi pas nganter pulang, mungkin dia lelah wkwkwk Malah muter – muter
jalan ga karuan, karena kepisah Sidiq pulang ke kosan dan Dika nganter aku
sendirian. Thanks guys, see you dua minggu ke depan ~~
Kebablasan karena tidur siang
dulu, pulang kesorean, mampir beli lumpia yang sempat kelupaan, ngejar bis dan
sampe rumah malam. Besok udah Senin, yasalam ~
See you again in another time, weekend
~
Anggi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar