Banyak
masalah dan hal - hal yang melelahkan terjadi akhir akhir ini, pergi
dalam sebuah perjalanan spiritual adalah salah satu cara penyelesaian
yang lebih baik. Menggunakan jasa agen travel aku memutuskan untuk umrah
untuk pertama kali. Ini adalah pengalaman pertama dan waktu yang
kupunya terbatas jadilah aku pergi tanpa backpackeran seperti biasa.
Paket perjalanan selama sembilan hari ini termasuk tujuh hari di Saudi
dan dua hari untuk perjalanan.
Being in a difficult situation
and already tired of what happened lately in my life going on a
spiritual journey is one of the way to get better. Joining a travel
agent, I decided to go performing my umrah journey for the first time.
It's gonna be my first experience and I'm running out of time so I don't
go backpacking there. I join the 9 days trip which requires me to spend
seven days there and two days for the moving. Here are the itineraries
being done during my journey there.
- Hello Saudi Arabia
Day 1 ( Wednesday, March 15th 2017)
Hari pertama hanya tentang pindah lokasi penerbangan dari Balikpapan ke
Jakarta. Aku dan Arum datang paling awal, yaiyalah kecepetan lima jam
hahaha. Menunggu rombongan untuk kumpul akhirnya makan lagi dan lagi di
Foof Cetera terus pindah ke Blue Sky Lounge. Aktivitas hari ini melulu
hanya soal penerbangan satu ke lainnya.
First day is all about
my flight from Balikpapan to Jakarta. Me and Arum arrived way earlier
than others. Waiting for the group to gather while eating and eating
over again in Food Cetera then move to Blue Sky Lounge. Today's
activities are mostly about taking flights and moving one to another
flights.
- one fine day in Mecca
Day 2 (Thursday, March 16th 2017)
Tiba di Abu Dhabi untuk transit sebelum ke Jeddah, aku mulai jengkel
karena beberapa orang di rombongan.Kami mulai persiapan umrah di Jeddah
dan ambil miqat (niat umrah) di dalam bus selama perjalanan kami ke
Mekkah. Ga henti hentinya "gumun" dengan kontur alam Saudi yang jauh
berbeda dengan negara sendiri.
Arrived in Abu Dhabi and having
our two hours transit before catching the flight to Jeddah, I started
to get annoyed to some people in the group. Starting our umrah
preparation in Jeddah and we're taking our miqat ( umrah intention)
inside the bus on our way to Mecca. Can't help myself wondering when I
see the land contour of Saudi Arabia, so different from my home country.
Kami menuju Mekkah dalam perjalanan selama satu jam untuk umrah
pertama. Pembagian kamar dan bongkar koper di hotel kemudian ke masjid,
hati ini mulai berkecamuk rasanya, bahagia, penuh malu, kagum
menyaksikan bangunan itu untuk pertama kali. Akhirnya aku, makhluk yang
penuh dosa ini menatap Ka'bah untuk pertama kalinya. Mengitari Ka'bah
sembari menggumamkan doa - doa, beberapa mamak mamak Turkey berpegangan
dan memelukku dari samping sembari melakukan tawaf ( gerakan mengitari
Ka'bah dalam rangkaian umrah). Aku berdiri di samping mereka menjaga
barisan agar orang orang tidak asal menabrak. Umroh pertama kali kami
selesai dan akhirnya aku bisa menangis untuk pertama kalinya. Tapi foto
di bawah ini bukan foto ketika kami pertama umrah.
We go on
one hour journey to Mecca to perform our first umrah. Dropping off the
baggage in the hotel and go to mosque right after, my heart started to
have mix feeling, happy, shameful, amazed seeing the building for the
first time. I finally see Kaaba for the first time, the sinful me. Going
around and saying some prayer while several Turkish moms holding me
tight while going around. I just standing beside them to keep people
going in the direction they should. We finish our first umrah and I can cry for a bit finally. But this image below was when we first going around Kaaba.
Day 3 ( Friday, March 17th 2017)
Agenda
hari ini bebas, kami bisa pergi kemana saja atau pergi ke masjid untuk
ibadah. Agenda pertama setelah bangun tidur adalah mendekat ke Ka'bah.
Untuk umat Muslim Ka'bah adalah kiblat ( arah menghadap ketika ibadah)
setiap menunaikan shalat kami mencari arah kiblat yang benar. Tetapi
ketika berada di Masjidil Haram, masjid dimana Ka'bah berada kami hanya
perlu menghadapnya dari berbagai arah. Kesempatan pertama menyentuh
Ka'bah aku menangis tak henti ingat betapa banyaknya dosa yang sudah
kulakukan dan banyak hal yang terjadi akhir - akhir ini. Saudi Arabia
adalah negara kelima yang kukunjungi dan akan jadi yang paling penting
karena ini tujuan religi.
Our agenda today is free, we can go
out wherever or going out to the mosque for praying. Our first agenda
after waking up was trying to approach Kaaba. For moslem Kaaba is qibla
(the center of every prayer) when we perform salah we always try to find
the direction to Kaaba. But when we are in Masjidil Haram, the mosque
where Kaaba is we just need to face it directly from every direction.
The first chance to touch it and I cry nonstop while standing there
remembering how sinful I am and many things had happened recently. Saudi
Arabia is the fifth country I visit already and it’s going to be the
most important trip since its a spiritual trip.
- Kaaba in a cloudy and dusty time
Aku
mendapat kesempatan untuk shalat langsung menghadap Ka'bah hingga azkar
(penjaga) menyuruh kami perempuan untuk pindah ke sisi dalam masjid.
Kami mengambil resiko untuk posisi sholat dan akhirnya dapat tempat di
dekat tempat zamzam untuk shalat Jumat. Ada mamak Turkey yang baik hati
di sebelahku yang tak hentinya membagi cokelatnya padaku setiap beliau
membuka kemasan makanan lagi. Dua jam yang berlangsung penuh derita
bagiku waktu itu karena menahan pipis dan membuatku menangis kesakitan,
nahan pipis sakitnya begini amat. Untung ada Arum yang menemaniku
mencari toilet jauh di bagian luar masjid dan akhirnya aku ga ngompol di
celana. Sisa agenda hari ini adalah ke masjid, jajan jajan dan jalan
jalan di sekitaran area hotel.
I got the chance to pray in
front of Kaaba until the azkar (guardian) told us women to move inside.
We were gambling for the position and get the zamzam stall side to pray
Jumah prayer. There's a kind Turkish mom who keep giving me chocholate
everytime she's eating. It was two hours that suffer me who hold not to
go to toilet and am crying really hard already. Thanks to Arum who
accompany me to the toilet that faraway outside the mosque I don’t pee
in my own pants then. The rest of today’s activities are going to
mosque, buying some food and walking near hotel.
Day 4 ( Saturday, March 18th 2017)
Rutinitas ibadah seperti biasa, kami pergi ke masjid awal dan
sebagainya. Tetapi hari ini kami ada acara tour keluar kota plus miqat
untuk umrah kedua. Seharusnya kami ke peternakan unta dan museum Ka'bah
jika mereka tidak tiba tiba tutup. Ah sedihnya udah jauh jauh tutup.
Kami berkeliling kota Mekkah, mengunjungi Arafah di mana orang melakukan
rangkaian ibadah Haji, menaiki Jabal Rahmah (dimana Nabi Adam dan Hawa
bertemu pertama kalinya. Tempat ini terkenal untuk orang orang yang
memohon dipertemukan dengan jodohnya, termasuk aku.) dan Jabal Tsur yang
merupakan satu tempat bersejarah berkaitan dengan Nabi Muhammad SAW.
The
routine for prayer just like usual, going early to pray in the mosque
and so on. But today we have a tour outside the city plus miqat for the
second umrah. We should’ve gone to the camel farm and Kaaba museum If
they weren’t closed so suddenly. Ah, it’s sad. We go around near Mecca
city, seeing Arafah where people use to perform Hajj, going up to Jabal
Rahmah (where Adam and Eve met for the first time and this place is
wellknown for people who's wanting to find her /his spouse to be) and
Jabal Tsur, one of the historical place related to our prophet Muhammad
SAW.
- people going up to Jabal Rahmah, where Adam and Eve met for the first time
Hal
yang menakutkan untukku adalah ketika masuk ke lift bersama pria asing
sebelum kami pergi tour hari ini. Daripada daripada kan mending keluar
secepatnya, menghindari hal yang tidak diinginkan. Kembali ke hotel
setelah tour dan cuaca berangin kencang dan berdebu tebal di sekitar
masjid.
Something that made me scared was when I entered
elevator with strange men in the hotel before we're going to today's
tour. I prefer to go out immadiately rather than having through unwanted
things. Coming back to the hotel and it's becoming windy and dusty around the mosque.
- a dusty afternoon
Day 5 ( Sunday, March 19th 2017)
Hampir hari terakhir di Mekkah, aku dan teman teman sekamarku ingin
mendekat ke Ka'bah sekali lagi. Kamipun pergi lebih awal daripada hari
sebelumnya, 2.30 pagi kami mulai bergegas. Aku masih bareng Arum, Mbak
Esi dan Bu'e ketika mulai bergerak mendekat. Tetapi setelah beberapa
menit berkeliling aku terjebak di kerumunan dekat Hajar Aswad di salah
satu sudut Ka'bah. Aku terjepit di tengah kerumunan sementara teman
sekamarku aku tak tahu lagi cara untuk mendekat ke mereka karena tak
terlihat lagi di depan mataku. Aku tak bisa keluar dari kerumunan
ataupun mendekat ke Hajar Aswad "batu hitam" yang berada di timur. Aku
masih santai dan biasa saja awalnya tapi mulai menangis kencang dan
menjerit setelah orang orang tetap menimpaku, menyikut, menyodok,
sekujur badan rasanya sakit karena orang berdesakan. Ukuran badanku
tergolong kecil dibandingkan mereka, rasanya ga karuan. Aku ingin keluar
tapi malah terjepit sekitar sejam di kerumunan itu.
It’s
almost the last day to stay in Mecca, me and my roommates want to get
closer to Kaaba for one more time. We go earlier than days before, it’s
2.30 a.m when we started moving. I was still with Arum, Mbak Esi and
Bu’e, my rommates when we start. But after several minutes going around
it I am trapped near Hajar Aswad location which is in one of the corner
of Kaaba position. I am stuck in the middle of the crowd while my
rommates I don’t know how to get closer to them again since they
disappear out of my sight already. I can’t go out or getting closer to
Al-Ḥajaru al-Aswad, "the Black Stone", that is located on the Kaaba's
eastern corner. I was calm at first but then crying hard and shouted
since people keep hurting my body, neck, head and even the bump the body
on my tiny body. I wanna get out but just being stuck for about one
hour there.
Alhamdulillahnya
ada seorang mas mas yang nolongin keluar dari kerumunan, di tengah
keputus asaan dan kepasrahan cuma bisa menangis. Aku akhirnya bisa
keluar dari kerumunan bersama salah satu temannya dan nangis kenceng
saking bersyukurnya. Kami berdua mencari tempat air zamzam sambil
menunggu rombongannya. Dunia rasanya sempit banget ketika tahu mbak mbak
yang bisa keluar dari kerumunan bersamaku ternyata alumni SMA yang sama
:") Si mbak cerita ternyata mereka adalah sekumpulan tentara Indonesia
yang bertugas di Lebanon. Kami tak berbicara banyak setelahnya karena
aku harus beribadah sembari mencari teman sekamar yang entah dimana.
Bahkan aku ga ketemu masnya lagi buat ngucapin terimakasih. Pindah ke
sisi lain masjid aku bertemu beberapa orang lainnya yang juga kepisah
dari rombongan. I'm not alone :"> Bahkan ada seorang ibu ibu
yang kuantar ke lokasi hotelnya karena takut kesasar, dan ibunya
ngedoain semoga cepet ketemu jodoh. Diaminin banget bu ehehe. Sempat
kepikiran gimana kalau pingsan atau mati terinjak di sana, ngerinya. Dan
ketika umrah ketiga aku mulai sakit meskipun tetap bergabung
setelahnya. My health is collapsing.
There’s
an Indonesian guy who saved me from the crowd thank God. I could get
out with his friend and cried out of grateful feeling for being able to
get out. Both of us walking to zamzam stall while waiting for others.
World seems so small when I found out that this person went to the same
high school as me :”) She told me that they’re Indonesian soldies who’s
on their duty in Lebanon. We don’t talk much more after because I need
to do some prayer and looking for my roommates. And I don’t even meet
that guy again to thank him. Moving to the other side of the mosque I
met some more lost people during Subuh time, sent one of them to the
hotel and go back to my hotel after. I keep on thinking how If I passed
out or lost my life there. I perform umrah for the third time after some
considerations eventhough I fall sick after what happened before. My
health is collapsing.
Day 6 ( Monday, March 20th 2017)
Tawaf
Wada (tawaf perpisahan sebagai rangkaian terakhir umrah) hari ini
setelah ada kesempatan terakhir bagi yang masih ingin mendekat ke Ka'bah
dan berdoa. Mulai sedih rasanya, ga mau banget ninggalin kota suci ini,
ga mau pindah dan masih ingin di sini. Say goodbye ke kota Makkah dan
pindah segera ke Madinah.
Setengah perjalanan kami berhenti di rest
area. Sedang duduk bergerombol tiba tiba ada seorang bapak Turki
nyamperin ngasih nametag. Dikira orang Malaysia hehehe keliatan mirip
banget sih ya. Mencoba menemukan nametag ibu Malaysia ini tapi aku tak
terlalu yakin. Kami tiba di Madinah malam hari, seremnya dapet kamar di
pojok dan gelap. Ibadah pertama kami dimulai malam ini di sini. Madinah
punya hawa yang berbeda dengan Mekkah, lebih tenang dan kondusif
.
Performing
the Tawaf Wada (going around Kaaba as the last sequence for our umrah)
today after we’re given last chance to approach Kaaba and pray. Sad
feeling emerging on my lungs. I am sad of leaving this holy place, don’t
wanna move and still wanna stay. Saying goodbye to Mecca and we’re
moving to Medina after.
Half of the way we stopped in a
rest area. I was sitting in group when suddenly a Turkish man gave me
the lost nametag to me. He thought I was a Malaysian since we look the
same. I try to find the owner in Medina but I wasn’t sure If I can found
her.
We arrived in Medina at night, too bad we got a room
in the corner and a little bit spooky. Well our first prayer started
tonight here. Medina has different vibe from Mecca, it’s calmer and more
condusive.
- Nabawi mosque
- Al Quran museum
Day 7 ( Tuesday, March 21st 2017)
Menikmati Madinah dengan suasana menyenangkannya, masuk keluar hotel
dengan lebih nyaman. Agenda kami hari ini adalah ke Jabal Magnet dan
lanjut ke Museum Al Quran karena tempat lain tutup. Malam ini kami ke
Raudah berbarengan, jamaah laki laki dan perempuan dipisah di Nabawi.
Raudah adalah salah satu tempat mustajab yang Allah kabulkan doa
hambanya ketika dipanjatkan disana. Berjalan ke sekitar Madinah adalah
hal yang paling menyenangkan.
Enjoying
Medina as its finest, going in and out then coming back to hotel in
more comfy way. We have a tour to Jabal Magnet today and continue the
trip to Al Quran Museum since other places being closed. Tonight we’re
going to Raudah together, we're being separated for men and women.
Raudah is one of the efficacious places where people’s wishes being
granted as Allah promise. Walking around Medina is one of the nicest
thing.
- Nabawi in afternoon
Day 8 ( Wednesday, March 22nd 2017)
Menghabiskan waktu di Madinah hanya dalam dua hari adalah hal yang
menyedihkan. Aku masih tak ingin pergi, masih kurang sekali rasanya
hanya dalam waktu sesingkat ini. Berjalan di sekitar Nabawi, jajan jajan
dan jalan keliling pasti lebih menyenangkan kalau kami tinggal lebih
lama. Pagi ini aku sengaja melihat payung Nabawi terbuka, ah bahagiaa.
Tujuan tour kami hari ini adalah Jabal Nur, Jabal Uhud dan Kebun Kurma
setelah mengunjungi Masjid Quba, masjid pertama yang dibangun
Rasulullah.
Spending
time in Medina for only two days is sad. I still want to stay more and
enjoy the calm mood there. Walking around, eat several food and enjoy
the area near Nabawi mosque will be nicer If we have more time. This
morning I could enjoy the view of Nabawi mosque’s umbrella to open. We
have a tour today to visit Jabal Nur, Jabal Uhud and Dates Field after
visiting Quba Mosque, the first mosque that our prophet built.
- Quba mosque
Satu
persatu peserta tour mulai sakit, kondisi tubuh yang tidak siap dengan
perbedaan iklim Saudi dan Indonesia adalah salah satu penyebabnya.
Sunset terakhir yang kusaksikan di Madinah hari ini adalah salah satu
alasan aku dan Arum memisahkan diri dari rombongan dan memilih untuk
jalan sendiri berkeliling.
One
by one the tour participants start to fall sick, our bodies aren’t
ready for the different climate between Saudi and Indonesia. It’s the
last sunset I’m going to see in Medina so I better walk around more and
enjoy the city than joining the tour. I prefer to go around with Arum
and just wandering around.
Day 9 ( Thursday, March 22nd 2017)
Harus
pergi pagi pagi buta dan inilah akhir dari umrah pertamaku. Kami
meninggalkan Madinah menuju Jeddah untuk city tour. Kalau boleh milih
aku masih mending sedikit lebih lama di Madinah. Tujuan kami hari ini ke
Masjid Terapung, makam makam, dan Laut Merah dimana Nabi Musa dulu
membelah lautan. Menikmati kota Jeddah dalam beberapa jam sebelum
penerbangan ke Abu Dhabi, well ini menyedihkan. Masih ga mau pulang
banget ini mah. Waktu transit yang termasuk lama membuatku tak bisa
hanya duduk dan tidur tiduran, kesempatan untuk makan dan mandi di
bandara sementara yang lain tepar. Dan dalam 5 jam transit ini, aku dan
Arum keliling keliling daripada cuma ndekem.
We
have to leave early and the umrah trip reached the end already. We
leave Medina and move to Jeddah for a city tour. I’d rather stay longer
in Medina than Jeddah If I can choose. Our destinations for today are
Floating Mosque, the tomb, and Red Sea where prophet Musa cut across the
ocean. Enjoying the city of Jeddah for couple hours and ready to catch a
flight to Abu Dhabi. Ah it’s sad, I don’t wanna go back this soon. The
transit seem longer so it’s better eat and take shower in the airport
while everyone’s still sleeping. And during our 5 hours waiting, I
walked around the airport with Arum. Better than going nowhere and just
sleep.
- Red Sea
Day 10 (Friday, March 23rd 2017)
Akhirnya mendarat di Jakarta dan semua sudah berakhir. Semoga segera
orangtua dan nenek bisa menyusul. Ketemu beberapa teman kuliah di
bandara hahaha sempit aamat dunia
Now
I landed safely in Jakarta, it’s really the end of this spiritual
journey. Hope soon my parents and grandma could go there :”) I met
several friends of mine in the airport hahaha small world really
Overall
perjalanan spiritual berarti satu langkah besar yang kuharap bisa
mengubahku ke arah kebaikan dan membuat hidup lebih baik, menjadikanku
orang yang lebih baik dan bersyukur. Semoga Allah mengabulkan semua doa
yang telah dipanjatkan di dua kota suci dan aku bisa kembali lagi
kesana. Baek baek ya dompet yang udah dedel duel, semoga semua membaik
segera. Amiin!
Overall
spiritual journey means one big step I wish could change my life better
after, turn me into better person and living a better life and become
more grateful. May Allah grant all the wishes that were being said in
two holy cities and I could come again :")) Be well dear crying wallet,
hope everything get better in time.
Ameeen!
Cheers,
Travelanggi