Pergi ke negeri Gajah Putih ini sebenarnya tak terencana karena berawal dari kecerobohan dan keinginan untuk birthday runaway trip yang gegabah. And here it is, tiket seharga 1,5 juta rupiah yang non refundable ini akhirnya membawaku pada trip tanpa itinerary terencana. Let's see what we can enjoy di samping tujuan utamaku ke Bangkok hanyalah Thai tea asli sana. Hahaha gaya lu, biarin ah.
Soekarno Hatta Terminal 3 |
|
Minggu 11 Februari 2018 sore penerbangan dari Jakarta ke Bangkok mulus tanpa hambatan, dapat teman sebelah ngobrol asik dari urusan kerjaan, trip dan sekian topik ga habis dalam tiga jam penerbangan ke Bangkok. Goodluck on your KKN teteh Inke . Setelah landing hal pertama yang harus dituju oleh solo traveler macam Anggi ini adalah SIM Card station. Mengantri sekian antrian dan diserobot sama pegawe counternya karena ku bukan bule heuheu finally aktiflah petualangan sekian hari yang masih belum jelas tujuannya ini. Biarlah dikata buang buang receh ngapain ke Bangkok, let's just enjoy another hot city. Menuju Bed Station Hostel dan ternyata kamarnya penuh, ku berpindah ke Bed One Block hostel yang masih sodaraan dengan Bed Station ini.
with Teh Inke |
Bus dari airport berhenti di Mo Chit dimana jalur BTS ke banyak tujuan dimulai |
Bangkok at night |
small space but clean and comfy in Bed One Block dorm |
Day 1 February 12th 2018
Rencana pergi dari pagi pagi hari pupus sudah, masih lelah dan ngantuk plus kelamaan sarapan karena aku keasikan ngobrol dengan teman kamar lantai bawah, Steve. Banyak omong banget sih Nggik ngobrol mulu. Akhirnya agak siangan aku bergegas menuju Lumphini Park tempat meetup ku dengan Emely. Well matahari mulai meninggi dan udara Bangkok yang mulai panas ini mulai tak mengenakkan. Sementara aku sempat sakit perut dan kesasar dalam perjalanan menuju Lumphini Park.
Rencana pergi dari pagi pagi hari pupus sudah, masih lelah dan ngantuk plus kelamaan sarapan karena aku keasikan ngobrol dengan teman kamar lantai bawah, Steve. Banyak omong banget sih Nggik ngobrol mulu. Akhirnya agak siangan aku bergegas menuju Lumphini Park tempat meetup ku dengan Emely. Well matahari mulai meninggi dan udara Bangkok yang mulai panas ini mulai tak mengenakkan. Sementara aku sempat sakit perut dan kesasar dalam perjalanan menuju Lumphini Park.
with my hostelmate, Steve |
with these strong girls |
Setelah berkeliling taman sekian kali udah macam orang tawaf aja, bertemulah aku dengan Emely dan Dana. Oke girls, let's walk around the city. Kami berkeliling area yang dilewati Chao Praya Boat seperti Wat Pho, Grand Palace tapi kami ga masuk ke dalam, jalan di area Khaosan road siang hari, muter ke sepanjang Silom Road ngopi, ngobrol tentang banyak hal. Seneng banget jalan bareng dua cewek petualang ini dan literally nyambunga dan suka jalan kaki. We share almost all topics, travel, destinations, boys and even life LOL.
some sweet to boost your mood |
Lelah berjalan kaki seharian, sisa hari ini sekian jam kuhabiskan untuk charge energi sebentar sebelum merger pergi bareng Steve yang ngajak jalan sekalian makan malam. Oh well, dan akhirnya aku lebih memilih pergi sendiri kaarena keduluan sama dua temannya yang bareng jalan. Takut boo sama temennya mending eke jalan sendirian ~
shady road to walk around, asalkan ga kebelet sih oke aja sis |
watch the sign and let's head to the direction we're going to |
walking around with Emely and Dana was much fun |
the view we see from Chao Praya Riverboat |
Tips 2 Jika pergi usahakanlah buang air dulu di hostel, karena ketika kebelet dan di stasiun jarang dan bahkan ga ada toilet. Celakalah kaum yang gampang kebelet sepertiku, untung bisa nebeng di bank atau perkantoran terdekat. Usahakan dekat dekat dengan pusat perbelanjaan atau tempat rame yang sudah jelas ada toiletnya ya.
Bangkok Art Museum |
Day 2 February 13th 2018
Awalnya mau gabung sama Steve dan kawannya tapi karena doi siap temennya masih minta ditungguin ini itu, wis bar wis rasido. Karena ga mau nunggu nunggu lama, mending pergi sendiri seperti biasa muka tanpa proteksi ini menyapa polusi Bangkok yang lagi parahnya. Dan powerbank nyingsal ketinggal di Jakarta, well setengah hari pun hape kelabakan kehabisan baterai. Tujuan pertama ke Jim Thompson House hanya sebentar karena harus pake guide and I am not in the mood of going around dewean. Walking around the area near Siam and visit Bangkok Art Museum right after.
Awalnya mau gabung sama Steve dan kawannya tapi karena doi siap temennya masih minta ditungguin ini itu, wis bar wis rasido. Karena ga mau nunggu nunggu lama, mending pergi sendiri seperti biasa muka tanpa proteksi ini menyapa polusi Bangkok yang lagi parahnya. Dan powerbank nyingsal ketinggal di Jakarta, well setengah hari pun hape kelabakan kehabisan baterai. Tujuan pertama ke Jim Thompson House hanya sebentar karena harus pake guide and I am not in the mood of going around dewean. Walking around the area near Siam and visit Bangkok Art Museum right after.
Jim Thompson House |
sempit amat dunia, ketemunya temen sealmamater |
Bangkok Museum |
halal food in front the mosque |
empty seats |
Kamu, bukan dia? |
Tips 3 Kalau mau ke Jim Thompson House lebih baik jangan sendirian, kecuali kamu memang niat ingin berkeliling bersama guide yang wajib ada bagi setiap pengunjung yang rata rata datang berombongan.
Jalan kaki tanpa arah tujuan menyusuri area Siam Center, jajan jajan Thai tea lagi, sekalian ngemil ngemil, memutari area Madame Tussauds tapi ga berniat masuk akhirnya hanya lewat. Omg, this is the most nggak niat trip ever. I keep walking around the city. Ini mah semacam jalan kaki di siang terik di Jakarta tapi dengan trotoar much better dan ga diserobot motor separah di sini.
humans |
Bangkok is too hot baby ~ |
Tips 4 Area Siam Center ini pusat perbelanjaan, kalau memang tujuannya belanja jangan lupa mutar mutar area ini ya, yang mau ke Madame Tussauds, Sea World juga dekat, cuma aku ga kesana karena faktor ga terlalu berminat jadi lebih fokus jalan kaki muter muter aja.
Jalan solo trip pun ketemunya ga jauh jauh dari almamater kampus, ketemu Hasbi yang kebetulan juga di Bangkok dan baru ini kenalnya. Yeay ada teman jalannya sekarang. Well, menuju sore hari kami naik Chao Praya Boat gratis menuju Asiatique setelah dijutekin bu ibu galak karena kami salah berbaris di antrian perahu lain. Ya maap buk, namanya juga ga tau nanya eh dianya sewot. Niat hati jalan ke ini yang penting jalan, jajan dan makan. That's what people look for in Bangkok right? Streetfood.
masjid di Asiatique |
gorgeous sunset in Asiatique :) |
Tips 5 Jangan lupa naik Chao Praya Boat kalau ke Bangkok, meskipun rame tapi seru. Syukur syukur naik yang kapal pesiar ya HAHAHA. Oiya, untuk ke Asiatique naik perahunya gratees, jangan sampai salah barisan ya kalau ndak mau dijutekin sama yang jaga. Jangan lupa jajan jajan deh kalau di Bangkok, dan jangan lewatin naik Ferris Wheel yang aku ga naek itu. Ehehe
before sunset |
Asiatique Riverfront |
Tao Kae Noi in Asiatique |
Kalau ke Asiatique dan berniat naik bianglala atau ferris wheel a.ka Bangkok Eyes silahkan meluangkan waktu untuk lima putaran dengan merogoh kocek sebesar 250 Baht. Lumayan menikmati pemandangan Kota Bangkok dari ketinggian, tapi aku ga nyoba sih. Lagi ndak enak body sis ~
Day 3 February 14th 2018
Pergi ga terlalu pagi berarti cuaca makin panas dan polusi menjadi jadi. Hari ketiga keluyuran di kota ini pun agenda keliling area Wat Arun, Wat Pho dan Grand Palace tuntas dilaksanakan. meskipun panas terik. Naik Chao Praya Boat lagi dan lagi. Sudah hari ketiga dan kulit totally menghitam. Ya salah sendiri keliling keliling kota tanpa proteksi yang bermakna. Burn baby burn, kulit makin hitam eksotis. Hahhaha
Pergi ga terlalu pagi berarti cuaca makin panas dan polusi menjadi jadi. Hari ketiga keluyuran di kota ini pun agenda keliling area Wat Arun, Wat Pho dan Grand Palace tuntas dilaksanakan. meskipun panas terik. Naik Chao Praya Boat lagi dan lagi. Sudah hari ketiga dan kulit totally menghitam. Ya salah sendiri keliling keliling kota tanpa proteksi yang bermakna. Burn baby burn, kulit makin hitam eksotis. Hahhaha
small ticket for each trip by the boat |
Kalau kalian pernah ke Candi Borobudur, Prambanan dan candi lainnya plus berkunjungnya di siang hari ketika matahari sepenggalah naik dan udara sedang panas panasnya, seperti itulah rasanya berkunjung ke objek wisata Wat Pho, Wat Arun dan Grand Palace ini. Untuk Grand Palace aku memilih tidak masuk setelah melihat ada sekian bus rombongan baru saja turun. Can you imagine apa yang akan kudapat di dalam? Serombongan penuh manusia and I don't want to go inside it then.
too crowded |
mainstream pose in Wat Pho |
Wat Arun in sunny day |
Tips 6 Jangan lupa pakai masker dan sunblock ya, kelakuan aing jangan ditiru.Karena ga bermasker dan jalan kaki mele, berjerawat segede bisul lah ketika pulang. OMG. Bangkok panas dan sedang ga bagus udaranya, so keep it safe ya guys.
Keputusan yang ternyata tidak tepat datang ke Wat Pho dan Wat Arun ketika panas menyengat, udah rame orang, ya Lord mau foto aja antrean mengular kaya pembagian sembako. Oiya, bagi yang ingin berkunjung ke Wat Wat ini sebaiknya datang pagi banget apa sore banget, karena akan sangat banyak orang dan orang, jadi objek tujuan kebanyakan orang. Jangan mengulang kesalahan seperti yang kulakukan ya, gaes.
walking around far to seek for mosque in Grand Palace area |
Bagi traveler muslim sepertiku, sholat di mana saja sebenarnya bisa dilakukan. Tapi mumpung ada teman, sekalianlah kami berjalan menyusuri gang gang sempit mencari masjid setempat. Lumayan sekalian ibadah, menghilangkan penat plus nyari makanan halal. Paling menu makannya ya itu lagi itu lagi. Berjalan sekitar 1,3 kilometer dari arah Grand Palace menuju masjid, banyak penjual jajanan berjajar, kedai kedai makanan sampai yang berjualan street food. But well kalau ga hati hati dan ada pantangan makan jangan sampai salah makan ya. Sepertiku yang salah mengambil sate tusuk, niat hati mau sate ikan dan ayam malah ambil sate babi. Enak sih tapi. Ampun banget salah makan udah habis separo tusuk, maaf ya babi takbuang karena ga boleh memakanmu :"" Si Hasby pun ketawa ga henti karena tragedi ini.
Buru buru jalan menyusuri area samping Grand Palace menuju dermaga topi kesayangan ternyata raib jatuh di tengah jalan. Udah mewek macam bocah kehilangan mainan favoritnya, akhirnya nyusahin temen nyari topi dari sepanjang jalan daan ketemunya nyangkut di pohon. So thankful ada yang menemukan dan naro di tempat terbuka. Going back to hostel, perjalanan masih panjang.
Tips 7 Hati hati ya buat yang muslim, vegetarian atau yang punya pantangan makanan, sebelum beli atau makan jangan malu bertanya, nanti sesat kaya aku, nanya aja masih salah ambil. Pokoke hati hati yaaa
this is tasty :3 |
Karena lelah sudah seharian keliling, aku hanya menyisakan satu tempat untuk dikunjungi, gathering Couchsurfing di Bangkok. Yeah, meskipun hanya sempat mengobrol dengan beberapa orang dan haha hihi menceritakan pengalaman ngetrip dan ikut gabung di Couchsurfing, aku pulang lebih dulu karena semakin malam semakin rame. Well, they continue drinking while I go back and sleep.
Couchsurfing Bangkok |
Day 4 February 15th 2018
Pergi sendiri, kena sial malam pertama datang, dan ditanyain oleh oleh adalah hal termenyebalkan. Well, some people don't care what you're going through yang penting lu bawain oleh oleh. Sebagai solo traveler yang juga perginya jarang pakai bagasi, permintaan semacam ini sangat ga mengenakkan. Nggik lagi pergi ya, oleh oleh dong, beliin ini dong itu dong is just another kind of old basa basi style to me. Lebih baik katakan hal lain deh, seperti safe trip ya, atau enjoy your trip lah atau apalah sejenisnya akan terdengar lebih menyenangkan. Karena ga membuka jastip juga dan space yang kupunya hanya sekian part di backpack Consina merahku ini janganlah nanya oleholeh. I will buy some tapi ndak suka ditodong, kalau cukup belinya ya kebagian, kalau njanjiin takutnya php kan.
Pergi tetep memikirkan orang lain dengan beli oleh oleh tapi memang ga mungkin semua dapat ya wajar dong. Wong aku pergi aja kalian nggak ngasih wang saku juga kan, gemes juga ni ~ Udah cukup curhatnye, peace ehehe.
Pergi sendiri, kena sial malam pertama datang, dan ditanyain oleh oleh adalah hal termenyebalkan. Well, some people don't care what you're going through yang penting lu bawain oleh oleh. Sebagai solo traveler yang juga perginya jarang pakai bagasi, permintaan semacam ini sangat ga mengenakkan. Nggik lagi pergi ya, oleh oleh dong, beliin ini dong itu dong is just another kind of old basa basi style to me. Lebih baik katakan hal lain deh, seperti safe trip ya, atau enjoy your trip lah atau apalah sejenisnya akan terdengar lebih menyenangkan. Karena ga membuka jastip juga dan space yang kupunya hanya sekian part di backpack Consina merahku ini janganlah nanya oleholeh. I will buy some tapi ndak suka ditodong, kalau cukup belinya ya kebagian, kalau njanjiin takutnya php kan.
Pergi tetep memikirkan orang lain dengan beli oleh oleh tapi memang ga mungkin semua dapat ya wajar dong. Wong aku pergi aja kalian nggak ngasih wang saku juga kan, gemes juga ni ~ Udah cukup curhatnye, peace ehehe.
Agenda hari ini sebelum pulang adalah ke Pratunam Market dan Platinum Mall, berjalan kaki dari hostel ternyata lumayan sih ga jauh jauh amat meskipun tetep membakar kulit. Kalo dilihat lihat mungkin ini kaya memutari Pasar Beringharjo di Malioboro kali ya, bisa nawar banyak orang belanja. Sayang sekali dekat Cap Go Meh jadi banyak toko tutup. Zaaad!
the hot city of Bangkok |
one of my fav seller in Pratunam |
Tips 8 Bagi yang berencana belanja datanglah ketika weekend, Chatuchak Weekend Market adalah salah satu must visit place bagi pengunjung yang datang ke Bangkok terlebih untuk yang hobi belanja. Satisfy yourself and shop till you drop. Jangan lupa juga kunjungi mall mall nya barangkali diskon barang incaran bisa didapat. Lumayan kan ~
Setelah memutari Pratunam Market dan Platinum Mall, perut kelaparan dan tubuh lelah ini kembali ke hostel sebelum akhirnya meninggalkan negara ini. Saying goodbye to all my hostelmate and the nice reception who look much alike my neighbour. See y all ~
Bagi kalian dari area Ratchatewi menuju bandara Don Mueang bisa memilih bus A2 langsung menuju airport dengan tiket 40 Baht. Mureeh kan daripada naik taksi ~ Oiya yang unik dari tiket bus di Bangkok ini adalah cara mereka merobek tiket atau karcisnya, unik kertasnya cuma segede upil. Upilmu gede dong -___-
bus stop near Ratchatewi If you wanna go to Don Mueang airport |
Dari pusat kota Bangkok naik bus hanya ditempuh dalam sejam, lumayan leyeh leyeh di bandara sebelum naik pesawat tujuan Soekarno Hatta ini. Delay flight lumayan bikin kesel juga, ngemper di gate sekian jam setelah mengisi perut yang mudah lapar ini dengan sandwichnya Subway. Tiba di Soekarno Hatta hari sudah berganti untung selama flight temen temen sebelah mas mas berdua ini seru diajak ngobrol soal Thailand hahaha. Dan beruntungnya nasibku ditemukan oleh sodara Stapala yang responsif ini, aku yang terlantar di bandara dapat tebengan jemputan sampai Rawamangun. Terima kasih Rangrang, sampai juga meskipun sempat menerjang Jakarta yang katanya sebagian banjir. Stopover di kosan Arum mengambil semua barang diklat dan sekalian packing karena kudu ngejar kereta ke Jogja in less than 4 hours.
with my responsive STAPALA bro |
Wuhuuu the Thailand Birthday Trip officially ends, berikut biaya selama trip kurang lebih ya :
Total pengeluaran selama trip di Bangkok sebagai berikut :
Time | Expense | Subtotal | Total |
Arrival | Simcard Food BTS + Bus | 200 60 70 | 330 THB |
Day 1 |
BTS
Boat riding Chao Praya
Coffee
Eat
| 70 25 50 100 | 245 THB |
Day 2 | BTS Chao Praya Boat Thai Tea Pad Thai, Food | 100 30 60 80 | 270 THB |
Day 3 | Wat Arun Wat Pho Skate Café (CS meetup) BTSFood, Thai tea, snacking | 50 100 120 140 | 410 THB |
Day 4 | Platinum Mall, Pratunam Market | ||
Tiket PP CGK – Don Mueang | Rp 1.500.000 | ||
Tiket PP Sepinggan - CGK | Rp 1.600.000 | ||
Loss on Nuker Duit karena kurs | Rp 350.000 | ||
Hostel 4 nights @Bed One Block Hostel | Rp 750.000 | ||
The no itinerary trip in Bangkok is not my priority but thanks to it I go somewhere on my second quarter life welcoming trip and get one more stamp. Yeay!
See you in another writing ~
See you in another writing ~
Cheeese,
Travelanggi